TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla masih menjadi fenomena yang kerap terjadi di Indonesia, terlebih jika memasuki musim kemarau, seperti yang baru-baru ini terjadi di Kalimantan Barat.
Menyikapi Karhutla tersebut, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam respon tertulisnya, Kamis (15/08/2024), meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK bersama Jagawana dan Polisi hutan untuk meningkatkan patroli dan meningkatkan kewaspadaan di titik-titik yang rawan terjadi karhutla, dikarenakan saat ini telah memasuki musim kemarau yang berpotensi meningkatkan jumlah spot titik api dan terjadinya karhutla.
Pemerintah agar memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak yang diakibatkan jika terjadi karhutla, dan menyelenggarakan pertemuan bersama perangkat desa dan masyarakat guna memberikan pemahaman terhadap risiko dari terjadinya karhutla dan menjelaskan tata cara pembukaan lahan, diantaranya tidak dengan cara membakar hutan dengan sengaja.
MPR RI minta pemerintah agar bersikap tegas kepada masyarakat yang tidak mematuhi larangan membakar hutan dan lahan, seperti melakukan tindakan penangkapan dan pemberian sanksi tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku, mengingat karhutla sering terjadi berulang, sehingga diperlukan penegakan hukum yang tidak pandang bulu guna menekan terjadinya karhutla di Indonesia.
KLHK, bekerjasama dengan pemerintah daerah atau pemda melalui Dinas terkait, dan aparat kepolisian untuk mengintensifkan patroli hutan. Hal ini guna mencegah terjadinya karhutla yang disengaja, mengingat masih banyak masyarakat yang melakukan pembakaran hutan dengan sengaja dan tujuan tertentu, karena untuk menghemat biaya.
Pemerintah diminta agar bisa tetap mensejahterakan masyarakat yang penghasilan atau pendapatannya sebagian besar dari hutan, tanpa harus merusak atau membakar hutan dengan sengaja.
Bamsoet, sapaan Krtua MPR RI, meminta pemerintah juga mempersiapkan langkah penanganan apabila terjadi karhutla agar karhutla tidak terus meluas, seperti dengan melakukan water bombing maupun penghijauan kembali kawasan hutan. *TN.