TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi tengah menjadi sorotan terkait prokontra kabar sejumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 diminta melepas jilbab saat pengibaran Sang Saka Merah Putih pada upacara kenegaraan 17 Agustus.
Sebagai Kepala BPIP, Yudian pertama melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2020 dengan nominal harta Rp3.960.900.000.
Berselang setahun, harta Yudian Wahyudi naik menjadi Rp4.439.650.000. Lebih mengejutkan pada LHKPN 2022, Yudian Wahyudi melaporan kekayaannya tembus Rp6.383.300.000 atau naik Rp2,4 miliar, selagi ia menjabat sebagai Kepala BPIP.
Namun, Yudian belum melaporkan LHKPN terbarunya kepada KPK untuk tahun 2023-2024. Dalam laporannya terakhir, Yudian yang memiliki kekayaan Rp6,3 miliar itu mengaku tidak memiliki satupun kendaraan roda empat atau mobil.
Dia mengonfirmasi ihwal kepemilikian dua unit sepeda motor honda tua tahun 2006 dan tahun 2010, dengan masing-masing nilai Rp6.500.000 dan Rp7.500.000, dikutip dari situs LHKPN KPK pada Kamis (15/8/2024).
Adapun harta terbesar Yudian berasal dari tanah yang tersebar di 10 lokasi di antaranya dua aset tanah di Kabupaten/Kota Sleman, empat tanah di Kabupaten/Kota Bantul, tiga aset tanah di wilayah Kabupaten/Kota Gunungkidul, dan sebidang tanah seluas 1.172 m2 di Kabupaten/Kota Yogyakarta.
Jika ditotal, 10 aset tanah tanpa bangunan milik Yudian Wahyudi bernilai Rp6.349.300.000. Tujuh tanah diakuinya diperoleh dari jerih payah alias hasil sendiri dan tiga lainnya merupakan tanah warisan.
Dalam laporan LHKPN tahun 2022 tersebut, Yudian Wahyudi memiliki kas dan setara kas sekitar Rp20.000.000.
Namun, ia tercatat tidak memiliki utang piutang. Jadi, jika ditotal, Yudian Wahyudi terakhir mengaku memiliki harta dengan total Rp6.383.300.000 atau Rp6,3 miliar.
