TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – PT Astra International Tbk terus meningkatkan kinerja dan mengoptimalisasi bisnis inti yang terdiri dari bisnis otomotif; jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi hingga properti.
Hal itu dikatakan oleh Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam “Virtual Press Conference Publix Expose 2024” secara daring Kamis (8/8/2024).
Djony menekankan, arah investasi Astra sudah ditetapkan sejak dua tahun lalu bahwa ada pembagian investasi dalam segmen-segmen tertentu.
“Kami harus lakukan optimalisasi dari waktu ke waktu dengan berbagai cara termasuk di antaranya dengan bagaimana investasi-investasi baik di bisnis inti maupun di bisnis yang berdekatan dengan bisnis inti kami atau ada kaitannya untuk memperluas cakupan daripada bisnis inti,” kata Djony.
Astra sudah memperluas cakupan, semisal dalam berinvestasi melalui bank saku digital hingga OLX, platform jual beli mobil.
“Itu adalah arah daripada investasi kami, bagaimana kami melakukan optimalisasi dengan juga memperluas cakupan daripada bisnis,” ucapnya.
Djony memastikan, Astra selalu menyelaraskan sektor potensial yang ingin dimasuki dalam jangka panjang sesuai dengan arah pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Astra salah satunya membidik investasi di sektor pelayanan kesehatan karena memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Perusahaan sudah masuk ke sektor ini sejak tiga tahun lalu melalui investasi di Halodoc.
“Kami sangat serius untuk menekuni ini walaupun ini menjadi space yang baru bagi Astra,” tuturnya.
Di sisi bersamaan, Astra juga akan memperluas investasi di sektor infrastruktur dan pertambangan non-batubara.
“Karena ini akan sejalan dengan aspirasi transisi kami terutama di grup alat berat dan pertambangan di United Tractors,” katanya.
Dengan demikian Astra akan memperdalam kajian-kajian terkait ekosistem bisnis perusahaan ke depan agar tidak salah strategi dalam menangkap prospek pertumbuhan ekonomi.
“Kami yakin ini akan menjadi mesin pertumbuhan yang baik, tentu tidak dalam jangka pendek, ini adalah investasi jangka panjang,” kata Djony.
Kinerja grup PT Astra International Tbk menurun pada Kuartal I/2024. Dalam laporan kinerja keuangan Kuartal I/2024, Astra membukukan laba bersih Rp8,1 triliun atau 5% lebih rendah dari Kuartal I/2023.
Berkaitan bujet untuk Capex dan investasi tahun 2024 akan digelontorkan sekitar Rp37 triliun.
“Sampai semester 1 tahun 2024 sudah terserap Rp12,3 triliun, di mana sebagian besar sekitar 65-70 persen memang terserapnya di bisnis alat berat dan pertambangan, sisanya tentunya tersebar terutama di bisnis perkebunan kami agribisnis dan sales operation,” kata dia.