TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara resmi menghadirkan destinasi wisata baru di kawasan Braga, yakni Selasar Menyala dan Jembatan Menyala yang Instagramable.
Lokasinya berada di RW 08, Kelurahan Braga, Kota Bandung. Hal ini merupakan aktivasi sosial ekonomi kawasan wisata Braga.
Kedua fasilitas ini menampilkan efek glow in the dark (menyala di malam hari), yang diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, yang ingin berfoto atau berswafoto.
Destinasi wisata tersebut secara simbolis diresmikan PJ Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric Mohamad Atthauriq bersama Penjabat Ketua TP PKK Kota Bandung, Linda Nurani Hapsah dan Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Soni Bakhtiar.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric Mohamad Atthauriq mengatakan, pengembangan wisata ini merupakan program inovatif Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga.
Progam ini bertujuan, untuk mengaktifkan dan mengembangkan potensi sosial ekonomi di kawasan wisata Kampung Braga.
Program ini tidak hanya akan memperkuat daya tarik wisata di kawasan Braga, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi lokal.
“Hadirnya Braga Menyala ini bisa memberikan salah satu solusi alternatif dari warga, untuk menggairahkan potensi masyarakat, khususnya di RW-RW yang ada di wilayah Braga ini,” kata Eric kepada wartawan, di Bandung, Selasa (20/8/2024).
“Mudah-mudahan ini bisa menarik perhatian, dan sekaligus juga memberikan semacam community development kepada warga di kawasan Braga ini,” imbuhnya.
Selain kedua fasilitas tersebut, terdapat pula mural yang menghiasi sepanjang kawasan RW 08 Braga juga terdapat lokasi pusat kuliner.
“Ini adalah sebuah pusat jajanan yang bisa menarik warga untuk selain tadi fotografi, juga jalan-jalan di sekitar Braga. Warga bisa jajan di sini,” ujarnya.
Ia berharap, kehadiran destinasi wisata baru ini dapat menambah kunjungan wisata ke Kota Bandung, dan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung.
“Mudah-mudahan Kota Bandung bertambah kunjungannya, berarti laju pertumbuhan ekonominya juga bertambah. Tapi tentu saja kami titip, agar selalu menjaga K3 yaitu jaga ketertiban, kebersihan, serta keindahannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiar mengungkapkan, kawasan Braga dijadikan laboratorium pertama di Kota Bandung, untuk membangkitkan pemberdayaan masyarakat dengan kolaborasi pentahelix.
Menurut Soni, program Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga difokuskan pada pemberdayaan warga Braga, dengan menyediakan ruang dan dukungan bagi mereka yang ingin memulai bisnis, atau mengembangkan usaha yang sudah ada.
“Inisiatif ini juga mencakup peningkatan kapasitas warga dalam berbisnis. Termasuk pelatihan manajemen, pemasaran, dan pengembangan produk,” ujarnya.
Menurutnya, lembaga bisnis komunitas yang dikelola oleh warga setempat akan menjadi kunci keberlanjutan program ini, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Harapannya, warga Braga menjadi lebih berdaya dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
“Melalui pemberdayaan ini, kami berharap warga Braga mampu mandiri secara ekonomi dan terus berkembang bersama-sama,” tandas dia.