TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Bakal calon (Bacalon) Gubernur Provinsi Papua Barat Daya yang masih mengemban tugas sebagai Bupati Kabupaten Asmat di Provinsi Papua Selatan Elisa Kambu dalam sehari bisa menghadiri 5 sampai 6 undangan saat berada di Sorong.
Ada undangan temu keluarga, komunitas, organisasi kemasyarakatan, paguyuban, komunitas olahraga, pemuda, perempuan dan politisi dari tingkat provinsi, kabupaten, kota hingga kampung dan kelurahan. Dan di setiap undangan yang dihadiri baik di Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw dan Raja Ampat sambutan penuh kerinduan dan persahabatan selalu mewarnai.
Elisa Kambu diibaratkan sebagai sosok anak negeri yang telah membuat harum nama negerinya di negeri orang yang dijemput untuk pulang. Sebab dinegerinya, terjadi kebuntuan komunikasi dan krisis antara pemimpin, elit politik, pelaku usaha dan masyarakat.
Dalam cacatan redaksi Teropong News di hari Kamis (25/7/2024) saja dari data yang diperoleh ada 5 sampai 6 undangan kepada Elisa Kambu.
Yang berhasil redaksi Teropong News dapatkan hanya 2 dari sekitar 6 undangan yang dihadiri oleh Elisa Kambu. Kedua undangan yang dihimpun wartawan media ini berlangsung di Kabupaten Sorong.
Kedua undangan yang dihadiri Elisa Kambu berlangsung di Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong pada pukul 13.00 Wit di Kelurahan Malawele, Distrik Aimas dan temu bersama ratusan Relawan Nusantara Kabupaten Sorong di Kampung Makbalim SP 4 ,Distrik Mayamuk pada pukul 15.30 WIT.
Sambutan luar biasa itulah yang membuat Elisa Kambu begitu optimis datang dan kembali pulang ke Papua Barat Daya untuk menjadi Gubernur Provinsi Papua Barat Daya.
Senyuman, dan kesederhanaan menjadi ciri khas yang melekat pada diri Elisa Kambu. Ditambah lagi dengan modal pengalaman birokrasi dan politisi membuat Elisa Kambu semakin dielu-elukan.
Elisa Kambu pada temu di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong dan bersama ratusan lebih Relawan Nusantara Kabupaten Sorong menyampaikan bahwa dia lahir, sekolah mulai dari Sekolah dasar hingga SMP di Maybrat lalu melanjutkan studi ke SMA Negri 413 Sorong (sekarang SMAN 1 Kota Sorong, red).
“Saya kuliah di Universitas Cendrawasih Jayapura. Saya anak Asli Papua Barat Daya,” ungkap Elisa Kambu dihadapan kader struktural PDI Perjuangan Kabupaten Sorong dan Relawan Nusantara.
Usai kuliah, Elisa Kambu lantas melayani masyarakat di Provinsi Papua Selatan selama lebih dari 30 tahun. Keberhasilan yang ditorehkan untuk melayani saudara – saudara kita di Papua Selatan karena ada doa yang dipanjatkan oleh seluruh masyarakat Sorong Raya.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada masyarakat Sorong Raya, karena telah mendoakan satu anak Sorong Raya untuk bisa berbagi dengan saudara – saudara kita yang ada di Papua Selatan. Kalau hari ini saudara – saudara kita di Papua Selatan bisa tertawa, tersenyum dan terobati masa lalu mereka karena doa dari bapak dan ibu saudara – saudara yang ada di Sorong Raya, ” kata Elisa Kambu menuturkan.
Kalau dulu, Elisa Kambu sampaikan, Orang Asmat di Papua Selatan mau berobat susah, mau keluar dari Asmat ke kota lain susah. Namun hari ini, mereka sudah boleh tersenyum bahagia, karena sudah ada pesawat.
“Sekarang sudah ada pesawat. Mereka bisa langsung terbang dari Asmat ke Jakarta dan balik dari Jakarta langsung ke Asmat. Mau berobat tidak susah lagi, karena dokter spesialis sudah ada, puskesmas yang bagus sudah tersedia di semua distrik. Ada kemudahan akses yang mereka dapatkan, ” kata Elisa Kambu.
Semua kesulitan masyarakat Asmat, lanjut Elisa Kambu bisa terobati, karena doa dari masyarakat Sorong Raya, sehingga Elisa Kambu sebagai anak Asli Sorong Raya bisa menjadi berkat bagi suadara – saudara di Asmat.
Jikalau mau berpikir senang saja, Elisa Kambu sampaikan dirinya tak harus menerima undangan ratusan tokoh dari Papua Barat Daya yang datang meminta untuk kembali pulang membangun dan merajut kebersamaan di Provinsi Papua Barat Daya.
“Kalau saya mau senang saja, minimal kursi 02 di Provinsi Papua Selatan bisa dikantongi dengan mudah, sebab selama 2 kali pemilu legislatif telah berhasil menyumbang 12 kursi dari 6 kursi yang diperoleh sebelum 2 kali pemilu terakhir. Pemilu yang baru saja lewat, kami dari Asmat menyumbang 3 kursi, sehingga PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu di Provinsi Papua Selatan, ” tutur Elisa Kambu.
Pengalaman jenjang birokrasi, dan sebagai politisi serta percaya dengan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi bekal Elisa Kambu sangat optimis menjadi salah satu Calon Gubernur Provinsi Papua Barat Daya pada Pemilukada Provinsi Papua Barat Daya tanggal 27 November 2024.
Selain terpanggil karena di undang, Elisa Kambu tentu saja datang kembali ke Papua Barat Daya sudah dengan persiapan yang sangat matang untuk maju sebagai bacalon Gubernur Provinsi Papua Barat Daya.
“Saya kembali, dan saya datang untuk menjadi Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, ” kata Elisa Kambu penuh optimis.
Setiap penduduk di Provinsi Papua Barat Daya, tambah Elisa Kambu, tentu berharap melalui Pemilukada tahun ini lahir pemimpin yang takut Tuhan, dan pemimpin yang selalu bersama rakyat. Sehingga ketika pemimpin itu terpilih, dia bisa menjadi orangtua bagi kita semua, dan bisa merangkul semua orang tanpa melihat perbedaan.
Pantauan langsung Redaksi Teropong News saat pertemuan dengan struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong yang diwakili oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Kabupaten Sorong, Isack F. A. Yable terlihat kader PDI Perjuangan Kabupaten Sorong sangat antusias.
Sebab dari tiga kader terbaik PDI Perjuangan yang mendapat surat tugas dari DPP PDI Perjuangan hanya Bacalon Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu yang bersedia menghadiri undangan konsolidasi bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong.
“Kami dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong menyambut baik konsolidasi bersama Bacalon Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu. Karena konsolidasi ini merupakan tugas yang mana ada tertera dalam poin di dalam surat tugas itu. Salah satunya adalah melakukan konsolidasi ke tingkat DPC sampai Ranting PDI Perjuangan. Jadi apa yang dilakukan oleh bapak Elisa Kambu ini bisa juga dilakukan oleh 2 kandidat lain yang mana mereka punya hak juga , ” kata Isack Yable.
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong, sambut dia, mendukung semua pihak yang dengan niat tulus untuk melakukan konsolidasi bersama Dewan Pimpinan cabang di kabupaten atau kota lainnya, terlebih khusus di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sorong.
“Itulah yang ditunggu oleh rekan rekan DPC dan ranting dan juga anak ranting. Karena konsolidasi itu harus demikian, tidak bisa konsolidasi hanya di tingkat DPP, tetapi seorang kandidat yang diberikan surat tugas harus pula melakukan konsolidasi di tingkat kabupaten, distrik hingga kampung dan kelurahan. Dari tadi kita lihat hadir lengkap pengurus mulai dari cabang hingga anak ranting,” tutupnya.
Sedangkan suasana di temu Relawan Nusantara terlihat para relawan tidak satupun beranjak meski pertemuan sempat molor hingga 3 jam, dikarenakan Elisa Kambu harus menghadiri sejumlah undangan mulai dari Kota ke Kabupaten Sorong.
Salah satu pembicara mewakili seluruh relawan Nusantara mengungkapkan bahwa wilayah Asmat yang sebagian besar lumpur bisa berdiri jalan beton. Tentu saja, kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat Daya pun bisa dibawa menjadi daerah termaju dan terdepan di Tanah Papua.
Relawan Nusantara yang sudah siap bekerja dan berjuang mengantar Elisa Kambu menjadi Gubernur Papua Barat Daya sangat ingin bertatap muka secara langsung dengan Elisa Kambu, sehingga bisa terjadi pertemuan di Distrik Mayamuk SP 4 Kabupaten Sorong.
.
.
.
.
.