TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua Komite BP Tapera, Basuki Hadimuljono mengatakan dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati terkait penundaan implementasi Tapera yang menuai polemik itu.
“Apalagi kalau (ada usulan), misalnya DPR, Ketua MPR, itu diundur. Menurut saya, saya sudah kontak dengan Bu Menteri, kita akan ikut,” kata Basuki Hadimuljono kepada wartawan di Kompleks DPR RI, dikutip Jumat (7/6/2024).
Basuki menandaskan, pemerintah juga tidak akan tergesa-gesa mengimplementasikan program Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) apabila memang dinilai belum siap.
“Menurut saya pribadi kalau memang belum siap, kenapa kita harus tergesa-gesa,” ujarnya.
Selain itu, Basuki secara tersirat juga menerangkan bahwa implementasi Tapera sejatinya tidaklah genting untuk dilakukan sehingga, implementasinya dapat ditunda.
Ia sekaligus menepis kabar bahwa pemerintah seakan pasif dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat. Pasalnya, pemerintah telah menyediakan subsidi selisih bunga lewat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diklaim cukup optimal.
Basuki menjelaskan, sejak FLPP diguyurkan pada 2010 total APBN yang telah dikucurkan mencapai Rp105 triliun terkait rumah rakyat.
“Jadi apa yang sudah kami lakukan dengan FLPP subsidi bunga itu sudah Rp105 triliun,” ujarnya.
Di sisi lain, Basuki juga mengaku menyesali kemarahan publik atas rencana pelaksanaan program Tapera.
“Dengan kemarahan ini (terhadap program Tapera) saya pikir saya menyesal betul,” ucap Basuki Hadimuljono.