TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Sebanyak 313 Posyandu di Kota Ambon bakal diintervensi serentak, guna pencegahan stunting tahun 2024. Pencanangan intervensi ini dilakukan di Posyandu Sumber Kasih, Kantor Desa Hunuth-Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Senin (10/6/2024).
PJ Wali Kota Ambon, Dominggus N. Kaya dalam sambutannya mengaku, pencanangan intervensi ini berdasarkan arahan Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin dalam Rakernas Bangga Kencana, 25 April 2024 lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
“Beliau (Wapres) memberi arahan, agar segera dilakukan evaluasi tahap menyeluruh terhadap program, baik yang terkait dengan pencapaian pembelajaran maupun rekomendasi, karena dirasa bahwa upaya-upaya untuk pencegahan stunting beberapa waktu terakhir ini agak melambat,” ungkap dia.
PJ Wali Kota berharap, dengan adanya intervensi tersebut, maka angka prevalensi stunting di Kota Ambon dapat turun dibawah 20 persen di tahun ini.
“Prevalensi Stunting yang di Kota Ambon yang masih cukup tinggi. Di tahun 2021 di angka 21,8 persen, turun di tahun 2022 di angka 21,1 persen, dan di tahun 2023 menjadi 20,7 persen. Kita berharap, di tahun 2024 ini bisa turun di bawah angka 20 persen. Kenapa? karena ada 353 anak stunting yang harus diselesaikan,” jelasnya.
Untuk tujuan itu, maka Kaya meminta sinergitas semua kader dan semua tim satgas di tingkat kecamatan hingga kelurahan, desa/negeri dengan aparat TNI/Polri.
“Bangun sinergitas, bangun kerjasama dengan Babinsa, karena mereka juga door to door, dari rumah ke rumah dan memang pencegahan stunting ini bisa kita lakukan, bila tepat sasaran pada kelompok yang menjadi sasaran stunting, yakni ibu hamil dan ibu-ibu dengan anak-anak balita,” terangnya.
Senada, PJ Ketua TP PKK sekaligus Ketua Posyandu Kota Ambon, Dessy Kaya berharap, pelaksanaan intervensi serentak pencegahan samping pada kegiatan posyandu ini tepat sasaran.
“Karena itu saya sangat mengharapkan peran serta semua elemen di kelurahan, desa/negeri, baik kader PKK, kader KB, kader pemberdayaan manusia, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan semua stakeholder untuk memastikan 100 persen kehadiran sasaran datang ke posyandu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DPPKB Kota Ambon, J.W Patty menambahkan, intervensi yang dilakukan di posyandu meliputi penimbangan, dan pengukuran bayi dan balita.
“Ini menandakan keseriusan pemerintah untuk melakukan berbagai pencegahan stunting lewat kebijakan inovatif, sebagai gerakan bersama melibatkan semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah, baik provinsi kabupaten/kota, dan pemerintah desa untuk mencegah bertambahnya angka stunting,” tutup Patty.
Untuk diketahui, turut hadir dalam kegiatan ini, Dandim 1504 Ambon, PLT Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Ambon, serta para pimpinan OPD.