Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Teknologi

ZTE Hadirkan Cold-Plate Liquid Cooling untuk Atasi Tantangan Konstruksi Data Center

×

ZTE Hadirkan Cold-Plate Liquid Cooling untuk Atasi Tantangan Konstruksi Data Center

Sebarkan artikel ini
ZTE Hadirkan Cold-Plate Liquid Cooling untuk Atasi Tantangan Konstruksi Data Center
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – ZTE Corporation (0763.HK/000063.SZ), penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di dunia, berpartisipasi dalam Indonesia Cloud and Data Center Convention 2024 pada Rabu (22/5/2024), untuk berbagi wawasan dan praktik ZTE di era digital.

Sebagai salah satu pembicara utama dalam acara tersebut, Vice President, ZTE Corporation Chu Yanli membahas tentang Liquid Cooling Data Center di Era Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Example 300x600

Dalam presentasinya, Chu Yanli menyoroti peningkatan konsumsi daya dalam sektor data center, di mana pusat data tradisional bergantung pada metode air cooling yang belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi masalah konsumsi daya, sehingga solusi liquid cooling menjadi penting dalam menghadapi tantangan ini.

Ia mengatakan, untuk menjawab tantangan tersebut, ZTE memperkenalkan solusi cold-plate liquid cooling yang menegaskan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan teknologi pendingin dan terus menciptakan terobosan dalam industri ini.

“Liquid cooling mengurangi panas yang dihasilkan oleh server hingga 70%-80%, sedangkan sisanya 20%-30% dihilangkan oleh air cooling. Ini dapat membuat ekonomi dan efisiensi lebih seimbang,” kata dia dikutip dari rilis pers di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Ia menjelaskan, solusi cold-plate liquid cooling dirancang dengan komponen berkualitas prefabrikasi, sehingga mengurangi waktu konstruksi. Selain itu, solusi ini juga dilengkapi dengan teknologi BIM+XR untuk menjelajahi lokasi konstruksi, mengamati dan menghindari gangguan konstruksi, serta mengurangi risiko pengerjaan ulang.

“Solusi ini mampu memenuhi kebutuhan konstruksi baru maupun rekonstruksi, berbagai bentuk bangunan, dan skala konstruksi yang berbeda. Dengan menggunakan DCIM sebagai platform kontrol terpadu, yang memungkinkan manajemen liquid cooling dan air cooling,” katanya.

Chu Yanli turut membagikan studi kasus ZTE dalam proyek Binjiang Intelligent Computing Data Center. Proyek ini berhasil mencapai efektivitas penggunaan daya (Power Usage Effectiveness) sebesar 1.1 dengan solusi pendinginan dan catu daya yang fleksibel, serta penerapan retrofit secara online yang diselesaikan dalam waktu 90 hari. Kepadatan daya maksimum per kabinet mencapai 60kW.

Selain itu, proyek ini berhasil memanfaatkan kembali 70% dari sistem yang sudah ada, menjaga aset berharga, dan mengintegrasikan teknologi air cooling dengan berbagai inovasi multi-dimensi.

“Di ZTE, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi-solusi inovatif yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan efisiensi dalam industri data center. Kami berharap kolaborasi dan inovasi kami akan terus memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur teknologi informasi yang semakin meningkat di Indonesia dan di seluruh dunia,” kata Chu Yanli.

Example 300250
Example 120x600