TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – .Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian serta beberapa anggota rombongan menggunakan Helikopter tipe Bell 212 buatan Amerika yang jatuh di Provinsi Azerbaijan pada Minggu 19 Mei 2024. Tipe tersebut terbilang usang lantaran telah berumur 50 tahun.
Diketahui, Bell 212 adalah versi non tempur dari UH-1N Twin Huey yang saat ini masih banyak digunakan secara global.
Helikopter yang diduga dibeli saat Revolusi Islam 1979 ini dirancang untuk terbang dalam kondisi penerbangan visual mengharuskan pilot hanya mengandalkan kemampuan melihat untuk mengamati medan.
Kondisi kontur pegunungan yang lebat dan rapat menambah rentetan masalah pada saat proses evakuasi berlangsung.
Selain itu, senjata buatan AS terhadap pemerintah Republik Islam Iran menyebabkan Angkatan Udara Republik Islam Iran mengalami kendala saat pesawat buatan barat ini rusak.
Ditambah, sanksi yang diterima oleh Iran berdampak terhadap pemeliharaan dan peningkatan armada pesawat militer. Ini menjadi penyebab Iran mayoritas memiliki armada tua yang telah berusia 25 tahun.
Menyikapi hal itu, mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan sanksi AS terhadap penerbangan Iran adalah salah satu alasan utama terjadinya insiden kecelakaan itu.
“Mengenai sanksi Amerika yang kejam, AS adalah salah satu pihak paling bersalah dalam bencana kecelakaan kemarin karena, meski ada keputusan Mahkamah Internasional, mereka tetap memberi sanksi atas penjualan pesawat terbang dan suku cadang penerbangan dan tak mengizinkan masyarakat Iran mengakses transportasi udara yang baik,” paparnya dalam wawancara dengan Tv pemerintah Iran dikutip Selasa (21/5/2024).
Sebagai informasi, Helikopter Bell 212 tahun 1968 dan beberapa variannya jadi andalan banyak operator militer dan sipil di seluruh dunia. Diantaranya, AS, Italia, Spanyol, Argentina, dan Arab Saudi.
Sebelumnya terberitakan, Kecelakaan helikopter terjadi dalam konvoi Presiden Raisi saat hendak berkunjungan untuk menghadiri peresmian bendungan di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Hal ini diberitakan stasiun TV resmi Iran dan dua kantor berita lain negara tersebut.
Kantor berita Tasnim mengeklaim helikopter yang mengalami kecelakaan tersebut membawa Presiden Raisi.
Sementara, kantor berita Fars juga melaporkan akibat kabut tebal, helikopter yang membawa Raisi terpaksa melakukan pendaratan darurat, dan Raisi disebut melakukan perjalanan ke Tabriz melalui jalan darat.
Televisi pemerintah Iran juga melaporkan, helikopter yang membawa Raisi melakukan pendaratan darurat, dan sejumlah tim pertolongan pertama telah menuju lokasi kecelakaan.
Laporan media Iran menyebutkan ada tiga helikopter yang ikut dalam konvoi kunjungan Presiden Raisi di antaranya membawa Imam Salat Jumat Tabriz Seyyed Mohammad-Ali Al-Hashem, dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga dilaporkan berada di helikopter yang sama dengan Presiden Raisi.