Berita

Menkopolhukam Dalami Permasalahan Polri-Kejagung, Buntut Densus 88 Kuntit Jampidsus

×

Menkopolhukam Dalami Permasalahan Polri-Kejagung, Buntut Densus 88 Kuntit Jampidsus

Sebarkan artikel ini
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto. (foto: Sekretariat Kabinet).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan dirinya tengah mendalami permasalahan yang terjadi antara Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam beberapa hari ini.

Hadi menyoroti kabar Jampidsus dikuntit sejumlah anggota Detasemen Khusus Anti-Teror Polri (Densus 88) di sebuah restoran di Jakarta Selatan, Jumat (24/5) pekan lalu yan menjadi sorotan publik.

“Dengan isu yang tadi disampaikan bahwa saat ini terus dilakukan pendalaman, dilakukan penyelidikan apa yang terjadi yang sebetulnya,” kata Hadi dikutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Marsekal TNI (Purn) itu memastikan Polri dan Kejagung terus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing, menjaga muruah dengan saling menguatkan satu sama lainnya.

“Tetap saling menguatkan, saling mengisi antara kedua institusi tersebut karena tugasnya adalah criminal justice system itu tetap harus terjaga,” tutur Hadi.

Mantan Panglima TNI itu juga memastikan kedua lembaga penegak hukum tersebut masih menjalankan fungsinya masing-masing dan situasi aman terkendali.

“Bahwa kedua pimpinan Institusi sampai sekarang itu masih terus menjalankan fungsinya masing-masing dan situasinya juga aman terkendali komunikasi juga baik,” katanya.

Hal ini merujuk pada jabatan tangan yang diperlihatkan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di Istana Merdeka, Senin (27/5).

Hadi menyebut dirinya secara khusus sudah berbicara dengan Kapolri dan Jaksa Agung.

“Saya pun sudah berbicara dengan kedua pimpinan ini dan (meminta) tetap fokus pada pelaksanaan tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing dan juga kemarin, lihat pada waktu acara SPBE sistem pemerintahan berbasis elektronik yang dipimpin oleh Bapak Presiden Jokowi di istana, saya lihat keduanya sudah kelihatannya menghadap Bapak Presiden, tapi yang bicara kan saya enggak tahu dari jauh saja,” katanya.

Hadi menekankan, pendalaman diperlukan agar muruah kedua institusi tersebut tetap terjaga dalam menuntaskan permasalahan kriminal.

“Sehingga pendalaman ini terus kami lakukan karena muruahnya ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kriminal,” kata Hadi.

Hadi pun berharap dari pendalaman yang dilakukan, permasalahan antara Polri dan Kejaksaan Agung bisa diselesaikan.

“Mudah-mudahan ke depan ini semuanya harus berjalan dengan baik. Kita lihat nanti hasil pendalamannya dan saya yakin deh lihat Pak Kapolri, Pak Jaksa Agung juga ke sana-sini juga bersama dengan saya juga,” katanya.

“Saya kira permasalahan-permasalahan itu bisa diselesaikan. Namun, saat ini masih dalam penyidikan pendalaman,” kata Hadi.

Kabar Jampidsus dikuntit sejumlah anggota Detasemen Khusus Anti-Teror Polri (Densus 88) di sebuah restoran di Jakarta Selatan, Jumat (24/5) pekan lalu menjadi sorotan publik.

Namun sampai hari ini, Kapolri dan Jaksa Agung belum buka suara menjelaskan peristiwa tersebut. Padahal, keduanya sempat terlihat di Istana Negara Jakarta saat menghadiri peluncuran Government Technology atau ‘GovTech’ pada acara SPBE Summit 2024 dan sampai saat ini masih bungkam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *