TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan dengan merekrut Satrio Satrio Mukhti (18) korban begal untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.
Untuk diketahui, Satrio Mukhti adalah calon siswa (Casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari kelingking nya hampir putus.
Satrio mengungkapkan, pada awalnya, Sabtu (11-05-2024), dia tengah berangkat untuk tes psikotes Casis Bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan.
Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB. Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.
Dilansir dari detikcom, Satrio menceritakan bahwa, pada
awalnya tidak melihat begal bawa senjata tajam. Jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu,” ujar Satrio saat ditemui di rumahnya di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (15-05-2024) lalu.
“Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam,” kata Satrio.
Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.
“Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa menangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena,” ujar Satrio.
Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.
“Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya,” ucap Satrio.
Satrio akhirnya terjatuh. Sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya. Dengan kejadian yang dialaminya, Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri.
Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.
“Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap,” tegas Satrio.
Terkait kejadian itu, kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami Casis Bintara tersebut.
“Bapak Kapolri pun bangga, Casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan Casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, yang dirilis Humas Polres Pematangsiantar, Jumat (17-05-2024).
“Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri,” lanjut Irjen Dedi.
Pada kesempatan berbeda, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menuturkan korban telah menjalani operasi penyambungan jari. “Sudah, sudah dioperasi. Sudah disambung,” ujarnya, Selasa (15-05-2024).