TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – BPBD DKI Jakarta menyebut saat ini dampak banjir di Jakarta membuat kerugian ekonomi yang mencapai angka Rp2,1 triliun setiap tahunnya.
“Dampak banjir di Jakarta menimbulkan kerugian hingga Rp2,1 triliun,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam acara Crisis Management Conference 2024 di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Isnawa menyebut faktor utama pemicu banjir adalah penurunan muka air tanah ang setiap tahunnya mencapai 0,2 meter pertahunnya.
Isnawa juga menjelaskan masifnya pembangunan proyek menjadi momok menakutkan bagi kondisi iklim di kota Jakarta.
“Akibat penurunan brukat tanah ini adalah kejadian banjir di Jakarta,” ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut selama empat tahun terakhir sebanyak lima ribu lebih terjadi bencana di Jakarta imbas dari perubahan iklim yang terjadi secara global.
Ia mengatakan, intensitas peningkatan bencana ini harus menjadi perhatian dunia untuk tetap menjaga kelestarian bumi, termasuk cepat dapat menanggulangi bencana alam.
“Selama perioder 2019-2023 tercatat sebanyak 5.170 peristiwa bencana melanda Kota Jakarta,” ujar Heru Budi.
Heru Budi pun menegaskan, perubahan iklim kian nyata dan merupakan suatu hal yang mendesak.
Kendati demikian, lanjut Heru Budi, bencana alam di Jakarta lebih sedikit ketimbang di Jawa Barat.
Pemprov DKI pun turut berempati dan mengharapkan ke depannya, Jawa Barat dan Jakarta dapat lebih baik lagi dalam penanggulangan bencana.
“Namun masih kalah dengan Provinsi Jawa Barat Pak Bey selama menjabat beliau selalu sibuk dengan bencana bencana alam, Sukabumi, Cianjur,” kata Heru Budi.
Sebagai informasi, Crisis Management Conference merupakan pertemuan tahunan bagi 14 kota dari 14 negara anggota Network for Crisis Management (NCM).
NCM merupakan jejaring internasional sebagai wadah bagi kota-kota dunia untuk mendiskusikan penanganan bencana dan Jakarta telah menjadi anggota sejak 2001. Tahun lalu, acara tersebut diadakan di Tokyo, Jepang.