TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC memberkati Patung Kristus Raja Pulau Habe Kampung Wambi, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Senin (8/4/2024).
Patung yang dibangun sejak tahun 2014 oleh Bupati Romanus Mbaraka itu memiliki tinggi 29 meter dan menjadi objek tempat wisata rohani di wilayah Provinsi Papua Selatan.
Sebelum pemberkatan dilakukan, didahului perayaan misa yang dipimpin uskup dan dua pastor yakni John Kandam, Pr serta Pastor Paroki Okaba, Agustinus, Pr.
Hadir dalam pemberkatan itu, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka didampingi isterinya, Imelda Carolina Mbaraka, Sekretaris Daerah (Sekda) Merauke, Yeremias Paulus Ndiken, pejabat dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Merauke, masyarakat Kampung Wambi dan Eswambi.
Selain itu juga, Danrem 174/ATW, Danlantamal XI, Ketua Pengadilan Negeri Merauke, Kapolres Merauke, Dandim 1707 Merauke, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Sugiyanto, anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah, Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim.
Dalam sambutannya, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan bahwa berdirinya Patung Kristus Raja sebenarnya bukan saja untuk orang Kristen saja berdoa, namun siapa saja bisa berdoa disini sesuai agama dan keyakinannya.
Bupati Mbaraka bercerita tentang munculnya ide membangun Patung Kristus Raja di Pulau Habe. Saat datang pertama kali bersama almarhumah istrinya Yohana Mekiuw berdoa dan muncul suatu pikiran untuk berbuat sesuatu di Pulau Habe.
Dikatakan bahwa memang awalnya orang takut datang di Pulau Habe termasuk masyarakat dari Kampung Wambi. Saat sedang berdoa bersama almarhum istri ia mendengar adanya tangisan orang meminta tolong.
“Memang pernah Kapal Dimas tenggelam yang tak jauh dari Pulau Habe dengan jumlah korban meninggal 700 orang,” katanya.
Begitu mendengar tangisan orang, lahirlah pikiran membangun Patung Kristus Raja di Pulau Habe ini, sehingga Kristus ada disini. Dengan dibangun Patung Kristus Raja sampai hari ini hitung- hitung hampir tak ada kapal tenggelam lagi.
“Mau percaya atau tidak, tapi sebelum patung ini berdiri banyak kapal tenggelam,” ungkapnya.
Lalu dengan patung ini, speedboat juga bisa putar-putar kontinyu di sekitarnya, padahal sebelumnya jarang sekali.
“Sekali lagi bahwa dengan adanya Patung Kristus Raja, semua orang datang berdoa disini, entah dari agama mana saja,” katanya lagi.
Bupati Mbaraka menambahkan bahwa sejumlah fasilitas telah dibangun di Pulau Habe mulai dari MCK sampai sarana pendukung lainnya. Serta penanaman tanaman kelapa dan lainnya.
Bupati Mbaraka juga melepas puluhan kambing serta ayam, sekaligus sebagai penghuni Pulau Habe.