TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Terdengar aneh tapi nyata, bahwa sekitar 108 ekor sapi di Kabupaten Merauke dilaporkan mati karena digigit nyamuk. Ratusan sapi ini tersebar di Distrik Semangga, Kurik, Malind, dan Tanah Miring.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Martha Bayu menuturkan, penyebab kematian sapi adalah setelah dikerumuni banyak nyamuk yang menghisap darah sapi. Selanjutnya sapi kekurangan darah (Anemia), lemas dan kemudian mati.
“Dengan volume nyamuk yang sekian banyak di musim hujan, kemudian nyamuk menyerang sapi mengakibatkan sapi tersebut mengalami kekurangan darah, stres, hilangnya nafsu makan dan akhirnya mati,” terang Martha, Selasa (16/4/2024).
Langkah awal yang diambil secepatnya adalah melakukan pengasapan sekitar kandang atau di mana sapi diikat. Martha menambahkan, kejadian ini sangat merugikan peternak karena dalam durasi waktu tiga minggu sudah ratusan lebih sapi yang mati. Agar tidak rugi percuma, sebagian pemilik sapi melakukan penjualan ke penjagal sapi. Hanya saja saat dipotong, terlihat kualitas dagingnya tidak segar akibat kekurangan darah.
Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan menambahkan, sapi-sapi yang mengalami kematian rata-rata sapi yang diikat di ladang atau di hutan dengan kondisi tubuhnya kurus dan kurang bagus. Sedangkan untuk yang ada di kandang sementara masih aman.
Dikatakan, kondisi seperti ini pernah terjadi di tahun 2021 dan kembali terjadi di 2024.Sementara pihaknya melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan di Loka Veteriner Jayapura.