TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Seorang Ibu dan dua anaknya di Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) tewas akibat keracunan, lantaran mengkonsumsi ikan Reka-Reka atau Ikan Buntal, Selasa (5/3/2024).
Para korban yakni, Lenny Latuperissa (28) merupakan ibu, dan dua anaknya Keisya Berhitu (5) dan Chrismen Berhitu (2).
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, IPDA Janete S Luhukay mengaku, berdasarkan keterangan suami korban bernama, Steven Berhitu, jika para korban ditemukan tewas usai mengkonsumsi telur ikan buntal.
Menurutnya, saat itu Lenny Latuperissa, yang merupakan istri korban bersama anak-anak masing-masing, Keisya Berhitu dan Chrismen Berhitu dan Frans Berhitu sementara berada di rumah mereka lingkungan 07, Negeri Haria. Saksi yang sementara menggoreng ikan untuk dimakan korban sebelum ke sungai.
“Karena terburu-buru untuk pergi ke sungai korban bersama kedua anaknya mengonsumsi ikan reka-reka (ikan buntal) bagian telurnya, yang telah digoreng sejak semalam,” beber Luhukay, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima wartawan, di Ambon, Rabu (6/3/2024).
Selanjutnya, lanjut Luhukay, sekitar pukul 08.50 WIT, korban bersama anaknya korban II Keisya Berhitu dan Frans Berhitu pergi menemani ibunya, sedangkan korban III Chrismen Berhitu tinggal bersama dengan suaminya di rumah.
“Beberapa menit kemudian, korban III Chrismen Berhitu mengeluhkan lemas kepada saksi. Saksi berpikir, bahwa hanya lemas biasa saja. Namun pada pukul 09.40 WIT Ibu Mimi membawa istrinya dari sungai dalam keadaan lemas, Korban I yang merupakan istrinya sempat mengatakan, Steven bawa beta (saya) ke Rumah sakit jua (sudah), beta rasa beta mulut dengan kerongkongan sakit sekali. Bersamaan dengan itu beberapa warga turut membawa korban II, yang merupakan anak korban juga dalam keadaan lemas,” jelasnya.
Para tetangga yang melihat kondisi korban dalam keadaan lemas, sehingga membawa para korban ke RSUD Saparua.
Namun, sekitar pukul 10.00 WIT sesampainya di RSUD Saparua, para koran tewas dan mereka tidak tertolong sehingga pada pukul 12.00 WIT para Korban dinyatakan meninggal dunia. Padahal sebelumnya, para korban sudah mendapatkan penanganan medis.
“Suami korban menerima peristiwa kematian istri dan kedua anaknya sebagai musibah, dan menolak untuk dilakukan otopsi,” tandas Luhukay.