TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sorong melakukan dialog dengan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung dan perwakilan sopir angkutan truk di Kota Sorong, Jumat (6/10/2023) bertempat di Kantor Dishub Kota Sorong.
Pertemuan itu menyikapi aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa dan perwakilan sopir truk di depan Kantor Walikota Sorong Senin (2/10/2023) lalu, terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh staf Dishub Kota Sorong terhadap sopir truk.
Pantauan media ini, setelah berdialog kurang lebih 5 jam, akhirnya permasalahan tersebut mendapat titik temu dan berakhir damai.
“Dari pertemuan tadi kita sepakat bahwa masalah yang terkait aksi demo kemarin itu sudah diselesaikan hari ini dengan baik, karena tidak terbukti adanya transaksi yang diberikan kepada petugas kami dan ini juga menjadi suatu pembelajaran buat kami Dinas Perhubungan,”ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Sorong, Paul Yawan.
Ia juga mengimbau kepada para sopir truk apabila mendapati oknum petugas Dishub yang melakukan pungli agar segera melaporkannya ke kantor Dishub Kota Sorong agar segera ditindaklanjuti.
“Kami berharap teman-teman sopir mematuhi ketentuan yang ada terutama yang berkaitan dengan galian C, agar tidak mendapat penindakan saat petugas sedang melakukan pengawasan. Kami juga imbau teman-teman sopir truk untuk tidak memberikan sesuatu kepada petugas,”imbau Paul.
Di samping itu, Paul juga menyampaikan terimakasih kepada mahasiswa kelompok Cipayung yang sudah menjalankan fungsi kontrol dengan mengawal kebijakan pemerintah.
“Kami juga menyampaikan terima kasih banyak kepada mahasiswa Cipayung yang telah melaksanakan tugasnya untuk mengontrol kami, sehingga kami juga menyadari bahwa mungkin dalam pelaksanaan tugas-tugas kami terutama anggota di lapangan ada hal-hal yang secara sengaja atau tidak sengaja mereka lakukan, yang mungkin tidak sesuai dengan ketentuan,”terangnya.
Pater, selaku perwakilann sopir truk di Kota Sorong menyampaikan permohonan maaf kepada Dishub Kota Sorong atas aksi demo yang dilakukan berkaitan dengan dugaan pungli oleh oknum petugas Dishub.
“Terkait dengan video yang sudah beredar, ternyata orang di video tersebut bilang itu bukan pungli, tetapi dia bayar hal lain. Sehingga bukti kami tidak kuat di situ dan kami minta maaf kepada dinas perhubungan Kota Sorong karena aksi demo kemarin,”kata Pater.
Pater berharap, Dishub Kota Sorong selalu mengevaluasi petugasnya yang ada di lapangan agar menjalankan tugas sesuai dengan SOP.
“Mungkin ke depan bisa diadakan pertemuan dengan Dishub untuk sosialisasi aturan-aturan yang ada agar kami bisa lebih tahu fungsi dan tugas Dishub,”harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua GMNI Kota Sorong Angky Dimara yang juga tergabung dalam kelompo Cipayung menegaskan bahwa aksi demo yang dilakukan pada 2 Oktober 2023 lalu tidak menuduh petugas Dishub melakukan Pungli, tetapi hanya menduga.
“Itu berdasarkan fakta lapangan yang dialami oleh para supir truk, dalam hal ini ada indikasi dugaan Pungli yang terjadi di lapangan. Kami melaksanakan aksi bukan berarti kami menuduh oknum Dishub melakukan pungli, tetapi hanya menduga. Ini juga menjadi bentuk evaluasi kepada Dishub, jangan sampai ada hal-hal yang dilakukan di luar aturan sementara pimpinan tidak tahu,”ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa, 5 organisasi mahasiswa dalam kelompok Cipayung kekuatannya berasal dari rakyat yang salah satunya adalah sopir truk yang menjadi korban pungli.
“Kami dan juga sopir truk tetap bekerja sama untuk menjaga institusi nama baik Dinas Perhubungan, karena ini adalah lembaga negara, Jadi bukan oknum yang kami jaga. Sehingga ke depan jika kedapatan pungli, kami akan kembali lagi. Kemudian juga perlu ada sosialisasi pada teman-teman supir supaya mereka juga tahu aturan-aturan yang ada,”imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Rizal Latupono menambahkan bahwa pihaknya sudah memanggil anggota yang disangkakan melakukan pungli untuk memberikan klarifikasi.
“Oknum yang disangkakan itu sudah dipanggil juga oleh Kasat Intel untuk memberikan klarifikasi dan jawaban dari Kasat Intel tidak ada indikasi pungli. Dari dialog bersama sopir truk dan mahasiswa hari ini mereka juga klarifikasi bahwa itu tidak ada. Sehingga kami minta kepada mereka untuk pulihkan nama baik karena ini adalah institusi pemerintah,”jelasnya.