Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Pendidikan

Sekolah Sehat, Kemendikbudristek Ajak 300 Siswa Bermain Permainan Tradisional di Surabaya

×

Sekolah Sehat, Kemendikbudristek Ajak 300 Siswa Bermain Permainan Tradisional di Surabaya

Sebarkan artikel ini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Festival Permainan Tradisional dan seminar nasional sehat di Surabaya, Selasa (24/10/2023).
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, SURABAYA – Sebagai upaya menggaungkan Kampanye Sekolah Sehat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Festival Permainan Tradisional dan seminar nasional sehat. Kali ini, lebih dari 310 peserta didik tingkat sekolah dasar dari 31 kecamatan di kota Surabaya, memainkan beragam permainan tradisional khas Jawa Timur di antaranya sepak bola paku, bakiak, balap karung, kopral, dan nekeran.

Saat pembukaan, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, mengatakan, permainan tradisional mencerminkan keberagaman dan semangat kebersamaan yang melekat pada masyarakat Indonesia.

Example 300x600

“Mari lestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia, karena permainan tradisional ini merupakan warisan nilai-nilai budaya bangsa yang harus kita jaga,” kata Hasbi di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Selasa (24/10/2023).

Hasbi berharap, permainan tradisional dapat menjadi solusi dalam mengurangi ketergantungan anak pada gawai. “Permainan tradisional muncul sebagai solusi efektif dalam mengurangi ketergantungan anak pada gawai. Permainan tradisional ini juga dapat menarik antusiasme anak-anak untuk aktif bergerak, membiasakan aktivitas fisik melalui kegiatan sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, sehingga tubuh tetap sehat dan bugar,” ungkapnya.

Untuk memeriahkan festival ini, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI), orang tua, guru, dan masyarakat sekitar. “Mari sama-sama kita jaga kesehatan anak-anak, rawat dan lestarikan warisan budaya, serta pupuk persatuan di tengah keberagaman budaya Indonesia,” tambah Hasbi.

Hadir dalam kesempatan ini, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Festival Permainan Tradisional di kota Surabaya. Menurutnya, permainan tradisional ini dapat meningkatkan hubungan sosial peserta didik. “Pascapandemi, anak-anak bisa berinteraksi lagi dengan bebas baik di sekolah maupun di rumah. Untuk itu, permainan tradisional perlu ditingkatkan agar anak-anak tidak tergantung terus dengan gadget (gawai),” ujar Eri.

Saat festival berlangsung, para peserta didik terlena dengan keseruan dan keasyikan bermain permainan tradisional. Panas teriknya matahari, tidak menurunkan semangat peserta didik bermain bakiak, balap karung, dan kopral. “Seru banget, sudah lama saya tidak bermain seperti ini dengan teman-teman. Walaupun panas, tapi saya seneng bermain di lapangan seperti ini,” ujar Rangga, salah satu peserta balap karung dari SD Negeri III Gunung Sari.

Di samping festival permainan tradisional, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘Wujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Berkarakter melalui Optimalisasi Aktifitas Fisik dan Gizi Seimbang’. Acara ini dihadiri oleh 138 guru dan 62 pengawas sekolah dari 31 kecamatan di kota Surabaya.

Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur, Abu Khaer, mengatakan bahwa tujuan dari seminar ini adalah untuk menyosialisasikan kebijakan Kemendikbudristek terkait Kampanye Sekolah Sehat.

“Menaikkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan bergizi, mendorong optimalisasi aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan peserta didik, serta berbagi praktik baik dalam menerapkan Kampanye Sekolah Sehat,” ujar Abu Khaer.

Hadir sebagai narasumber pada seminar ini, penanggung jawab PDM 11 Kampanye Sekolah Sehat, Nia Nur Chasanah; Dosen Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Universitas Negeri Surabaya, Cleonara Yanuar Dini, serta Kepala SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya, Sastro. “Nutrisi yang tepat adalah fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Sebuah sekolah sehat mendukung pencapaian prestasi mereka,” tutur Cleonara Yanuar Dini.

“Sekolah sehat menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan prestasi peserta didik. Mereka merasa lebih baik dan lebih termotivasi untuk sukses,” ujar Sastro.

Example 300250
Example 120x600