TEROPONGNEWS.COM, WAISAI – Polemik balita Orang Asli Papua (OAP) OM terkesan berjuang manis. Pasalnya Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr Yusup Salim, M.Si langsung turun tangan mengawal rencana pemberian bantuan pelayanan kesehatan yang bersumber Dana Otsus Kabupaten Raja Ampat.
Sebelumnya terjadi miskomunikasi antara Sekda Raja Ampat, Dr Yusup Salim dan salah satu Tokoh Pemuda Mat’bat asal Kampung Biga Hizkia Samagita SH terkait status administrasi kependudukan Ibu dari balita OM tiga tahun yang lahir tanpa anus sebagaimana balita normal lainnya, Alfonsina Drimlol yang disebut orang Raja Ampat namun tidak memiliki KTP Raja Ampat dan berdomisili di Kota Sorong.
Setelah diketahui bahwa ibu dari balita OM, Alfonsina Drimlol merupakan penduduk Kampung Salafen Distrik Misool Utara yang dibuktikan dengan KTP Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya yang diterbitkan tanggal 27 Maret 2023. Sekda Raja Ampat tegaskan Pemerintah Daerah setempat segera merespon dengan segera memberikan bantuan.
Mantan Kepala Distrik Misool Timur Selatan Kabupaten Raja 20 tahun silam itu menuturkan besok (hari ini, Senin 30 Oktober 2023). Dirinya segera memanggil semua pihak terkait dengan permasalahan tersebut guna pembahasan lebih lanjut.
“Besok (hari ini, Senin 30 Oktober 2023) saya panggil semua yang terkait dan saya akan segera suruh proses,” ujar Dr Yusup Salim melalui pesan WhatsApp Minggu, (29/10/2023).
Sebagai bagian dari keluarga besar matbat yang angkat sebagai anak adat pada tahun 2003 lalu, Dr Yusup Salim katakan selain bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat, Sekda Raja Ampat juga akan memberikan bantuan secara pribadi.
“Secara pribadi saya kawal, dan Insya Allah saya secara pribadi juga akan bantu,” ungkap Sekda Raja Ampat.
