TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan dalam menentukan pemimpin tidak bisa hanya dilakukan dalam waktu singkat. Karena dalam hal ini, pemimpin merupakan sosok yang akan bertanggung jawab penuh kepada masyarakat.
“Memilih pemimpin, utamanya calon presiden dan calon wakil presiden yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa tidak bisa hanya diputuskan begitu saja dalam hitungan menit dan segelintir orang,” ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
Menurut AHY, proses penentuan pemimpin umumnya dilakukan dengan musyawarah, namun berbeda dengan NasDem dan Surya Paloh, mereka lebih memilih untuk mengabaikan hal tersebut. Kemudian, Partai Demokrat sendiri dalam mengambil segala keputusan selalu mengedepankan musyawarah melalui majelis tinggi partainya.
AHY menerangkan Partai Demokrat mempunyai komitmen untuk tidak dipaksa terhadap adanya keputusan secara sepihak. Hal ini juga kembali menyinggung soal adanya perundingan sebelum menentukan sesuatu yang memiliki bersifat akhir atau final.
“Bagi kami, lebih baik untuk bersepakat. Saya ulangi lebih baik bersepakat untuk tidak sepakat, agree to disagree daripada dipaksa menerima keputusan yang kami sendiri tidak terlibat dalam prosesnya,” terang AHY.
Oleh sebab itu, meski keluar dari KPP dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan, AHY kembali memastikan pihaknya tetap konsisten menggaungkan visi perubahan dan perbaikan. Untuk itu, AHY meminta seluruh para kader untuk tetap solid menyongsong kontestasi Pilpres 2024.
“Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu, Demokrat akan berikthiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang visi kebangsaan dan etika politik,” pungkasnya.
