TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Elifas Tomix Maspaitella mengatakan, jika segala sesuatu dapat berubah, tetapi nilai dasar yang selama ini dipegang, mesti membimbing perilaku, dan tindakan.
Demikian disampaikan Maspaitella, dalam khotbahnya saat ibadah syukur Hari Ulang Tahun (HUT) ke-38 AMGPM Cabang Imanuel Ranting Via Dolorosa, yang berlangsung di walang Via Dolorosa, Jumat (22/9/2023) malam.
“Bahkan pemahaman kita di dalam arus perubahan yang cepat itu, kalau nilai-nilai dasar ini kemudian bergeser. Sebenarnya kita juga sudah mengalami pergeseran pondasi iman, kecuali ada anggota Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) mau mengatakan, bahwa kami bukan lagi AMGPM. Bukan itu, tapi maksud saya, dengan pondasinya mulai bergeser, yaitu Iman di dalam Kristus sebagai kepala gereja. Maka nilai-nilai dasar itu, yang mesti menjadi tuntunan kita di dalam arus perubahan di era robotik saat ini,” ungkap dia.
Menurut dia, saat ini anak-anak muda sudah dibimbing masuk ke dalam situasi, atau era yang tanpa disadari ada dinamika perubahan, yang berlangsung secara cepat.
Maspaitella menegaskan, di waktu yang akan datang, peran manusia sudah tidak diperlukan lagi, sehingga akhirnya akal sebagai manusia sudah tidak diperlukan lagi.
“Akhirnya kekuatan analisis kita sebagai manusia sebagai mahasiswa, dan sebagai orang muda. Nah, semuanya serba mudah karena tinggal mesin saja yang mengerjakannya. Mungkin juga akhirnya kita tidak perlu berkumpul lagi seperti ini, karena kita bisa beribadah di masing-masing kamar atau di masing-masing tempat,” ucap Maspaitella.
Untuk itu Maspaitella mengajak generasi muda, untuk terus hidup diatas pondasi yang kokoh dan benar, yaitu Yesus Kristus. Karena Dialah yang akan menuntun setiap manusia yang percaya, termasuk generasi muda.
“Iman itu yang mengajar kita untuk kritis. Artinya kita tahu menilai mana yang baik, dan mana yang tidak baik. Inovatif artinya, kita mampu menghadirkan diri secara tepat, dan melakukan juga langkah-langkah yang tepat, untuk menjawab persoalan yang kita hadapi,” pungkasnya.
Lebih lanjut Maspaitella menambahkan, iman itu juga yang membuat manusia khususnya generasi muda semakin dinamis, dan tidak hanya menyerah pada keadaan.
“Saya ingatkan generasi muda AMGPM harus bisa menghadapi tantangan seberat apapun tantangan itu, bahkan menghadapi ancaman apapun, dan seberat apapun ancaman itu. Kita harus pertama-tama mengelola potensi yang ada di dalam diri sendiri, yang membuat kita menjadi kuat,” tandas Maspaitella.