TEROPONGNEWS. COM, SORONG – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mensosialisasikan Kitab Undang–Undang Hukum Pidana (KUHP) serta perubahan rancangan UUD Paten dan Desain Industri.
Sosialisasi tersebut dikemas dalam ‘Kumham Goes to Campus’, di Universitas Victory Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (10/8/2023).
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Eddy O.S. Hiariej menjelaskan, kegiatan Kumham Goes to Campus sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mengamanatkan kepada Tim Penyusun RUU KUHP untuk berdialog kepada masyarakat, khususnya mahasiswa.
“KUHP nasional yang disahkan pada tanggal 6 Desember 2022 itu melewati proses panjang dan memakan waktu yang lama. KUHP baru ini yang akan mengubah paradigma hukum kita yang merubah mindset, dan merubah pola pikir aparat hukum, dan seluruh masyarakat Indonesia, “jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Eddy, KUHP nasional ini tidak lagi mengedepankan hukum pidana sebagai sarana balas dendam.
“Di sisi lain si pelaku juga harus diperbaiki, sehingga merubah paradigma hukum pidana menjadi keadilan korektif, restoratif, dan keadilan rehabilitatif,” jelasnya.
Eddy menilai, perubahan KUHP ini perlu untuk secara gencar disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga terbentuk parameter yang sama ketika berbicara mengenai KUHP nasional.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Victory Sorong, Dr. Tagor Manurung menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan penghargaan dan penghormatan bagi Universitas Victory Sorong.
“Kegiatan yang kita lakukan hari ini adalah Kumham Goes to campus. Hal ini mensosialisasikan uu no 1 tahun 2023 tentang KUHP dan perubahan RUU dan desain industri kepada masyarakat, kalangan akademisi, aparat hukum, tokoh adat dan seluruh elemen-elemen masyarakat, “ujar Tagor.
Tagor berharap, seluruh civitas, yayasan Victory Sorong dan seluruh elemen masyarakat mendapatkan manfaat lewat kegiatan Kumham Goes to Campus, sehingga mendapatkan informasi terkait kepastian hukum.
Sementara itu, Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kampus mempunyai 2 tanggungjawab, yakni tanggungjawab akademik dan tanggungjawab sosial.
“Kalau akademik terkait bagaimana menemukan konsep, gagasan, teori untuk menjadi modal utama kita mengaktualisasikan tanggung jawab akademi kita. Kampus juga punya tanggungjawab sosial, di mana harus mampu merespon berbagai dinamika yang sering terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, Kampus ini jadi sangat penting keberadaannya dan semua mahasiswanya di dalam konteks pembangunan suatu bangsa, “ujarnya.
Musa’ad juga menyampaikan terimakasih kepada Wamenkumham yang telah berkenan hadir untuk mensosialisasikan RUU KUHP.
“Paling tidak dengan kehadiran Wamenkumham dapa memantapkan kembali kitab hukum kita. Seperti yang disampaikan wakil rektor, banyak rakyat yang menginginkan kepastian hukum, “pungkasnya.
