TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Pelatihan potensi SAR medical firs responder (MFR) Kantor Pencarian dan pertolongan Merauke tahun 2023 dibuka Asisten III Papua Selatan, Dionisius Way, mewakili PJ Gubernur PPS.
Kegiatan berlangsung di Swiss-belhotel Merauke, Senin (21/8/2023) sebagai implementasi Undang Undang Nomor 29 Tahun 2014, Pasal 42 yang menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang Pencarian dan Pertolongan.
“Penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang Pencarian dan Pertolongan bertujuan mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, kompeten, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki integritas. Kompetensi tersebut diperoleh melalui proses Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3) huruf b, dan nantinya dapat dimanfaatkan untuk mendukung Operasi Pencarian dan Pertolongan (Pasal 25 ayat (3),” ujar Kepala pusat pelatihan sumber daya manusia pencarian dan pertolongan, Anggit Mulyo Satoto, S.S., M.M.
Dikatakan, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan hadir sebagai unit kerja baru di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) per tanggal 25 Januari 2023 dengan amanah undang-undang di atas. Selain itu, Puslat SDM SAR harus secepatnya melakukan pembenahan dan penyediaan software dan hardware pengembangan kompetensi teknis dan manajerial Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kompetensi teknis Potensi Pencarian dan Pertolongan atau Potensi SAR.
Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan yang dilaksanakan di Merauke pada kesempatan ini merupakan prioritas nasional percepatan pemenuhan SDM bidang SAR yang berkualitas. Sejak ditetapkan sebagai prioritas nasional pada Tahun 2018 silam, Basarnas memperoleh target capaian 10.000 potensi SAR berkompetensi.
Namun upaya pencapaian ini tersendat akibat dampak penanganan pandemic Covid-19 dan kebijakan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN), berupa terpangkasnya sebagian besar anggaran pelatihan potensi melalui kebijakan automatic adjustment atau efisiensi anggaran. Pasca penanganan Covid-19, pada Tahun 2023 ini, Basarnas ditargetkan mencetak 2500 orang dengan kompetensi teknis bidang SAR sesuai alokasi anggaran yang belum sepenuhnya lepas dari efisiensi anggaran.
Pelatihan Potensi SAR di Merauke ini, atau pelatihan serupa di wilayah Kansar lainnya, tidak semata-mata untuk memenuhi target tersebut. Lebih dari itu adalah untuk mengoptimalkan peran Basarnas dan jajarannya di daerah untuk menyiapkan SDM yang langsung berkontribusi pada pelayanan pemerintah, baik pusat dan daerah, kepada masyarakat. Terciptanya SDM yang berkompetensi SAR yang cukup dari sisi jumlah dan kompetensi yang memadai, diharapkan menjadi tulang punggung wilayah masing-masing dalam pelayanan SAR.
“Hal ini menjadi salah satu prioritas nasional karena Basarnas masih terkendala belum terpenuhinya target minimal pegawai sebanyak 9700 orang. Hingga Tahun 2023 ini, Basarnas se- Indonesia baru diawaki sejumlah 4.029 orang, dengan 1.686 orang diantaranya berkompetensi teknis SAR. Jumlah ini tentu tidak sepadan dibandingkan jumlah penduduk Indonesia sebesar lebih dari 280 juta jiwa (2023),” tandasnya.
Sebelum membuka kegiatan, Asisten III PPS menyampaikan, pelatihan Potensi SAR merupakan upaya yang dilakukan agar unsur SAR yang ada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke dapat bersinergi memberikan penyelamatan terhadap korban yang mengalami kecelakaan dan bila saat melakukan operasi SAR dapat lebih profesional serta terkoordinasi.