TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyoroti penyakit terhadap hewan kurban yakni Lumpy Skin Diseases (LSD). Penyakit ini merupakan virus pox yang dapat ditemukan pada sapi dan kerbau.
Suharini menjelaskan sejak ditemukannya informasi mengenai penyakit LSD salah satunya di Provinsi Jawa Tengah. Pihaknya mengaku akan terus mengupayakan dengan melakukan vaksinasi di peternakan sapi yang ada di Jakarta.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP kemudian melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian dengan vaksinasi LSD terhadap kantong – kantong peternakan sapi di Jakarta Timur dan Selatan,” ujar Suharini saat dikonfirmasi dikutip TeropongNews, Senin (5/6/2023).
Lebih lanjut, Suharini berkata bahwa Pemprov DKI terus melakukan sosialisasi terkait penyakit LSD dan vaksinasi yang turut mengundang akademisi serta ketua Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia (IDHSI) sebagai narasumber.
Tidak sampai disitu, ia juga mengungkapkan telah melalukan koordinasi dengan dinas yang berkompeten, sebagai upaya dalam pencegahan masuknya penyakit hewan menular salah satunya adalah LSD. Hal ini juga terkait dengan prosedur lalu lintas pemasukan hewan kurban ke DKI Jakarta.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan dan Pejabat Otoritas Veteriner dari daerah-daerah pemasok ternak ke DKI Jakarta yaitu Jawas Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DIY, Lampung, Bali, NTT, dan NTB,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan TeropongNews, Menjelang Hari Raya Idul Adha pada 28 Juni mendatang, Dinas KPKP DKI Jakarta tengah gencar memeriksa kesehatan hewan kurban. Hal ini dilakukan guna mencegah timbulnya berbagai penyakit.
Terdapat tiga penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat yakni Antraks, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD). Namun dua dari penyakit yang disebutkan tidak dapat menular kepada manusia.
“Sesungguhnya PMK dan LSD bukan merupakan penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya,” jelas Suharini.
Suharini kembali mengungkapkan hinggi kini belum terdapat kasus penyakit tersebut. Lantas, pihaknya terus melakukan koordinasi terhadap para penyedia hewan kurban untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat meresahkan masyarakat.
“Sampai sekarang ini tidak ada, semoga tidak ada terjadi,” ungkap Suharini.
“Jadi kita ketatkan dan kita melakukan rapat koordinasi dengan daerah pemasok di antara Jawa Timur dan Jawa Tengah,” pungkasnya.