TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis perkembangan ekspor dan impor Mei 2023, yakni mencapai US$1,12 miliar atau naik 0,03 persen, dibanding nilai ekspor April 2023 yang sebesar US$1,12 miliar.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor Mei 2022 yang mencapai US$1,31 miliar, nilai ekspor Mei 2023 ini turun sebesar 14,48 persen.
“Ekspor terbesar Kalsel Mei 2023 berdasarkan kode Harmonized System (HS) dua digit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$1,01 miliar. Nilai tersebut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 2,15 persen dibandingkan ekspor April 2023 yang sebesar US$987,13 juta,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono kepada wartawan, di Banjarbaru, Jumat (16/6/2023).
Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor Mei 2023, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu 89,77 persen.
Kemudian diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), dan kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44), dengan kontribusi masing-masing sebesar 6,57 persen dan 1,28 persen.
“Nilai impor Kalsel pada Mei 2023 mencapai US$126,39 juta. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 40,34 persen, jika dibandingkan dengan nilai impor April 2023 sebesar US$90,06 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor Mei 2022, yang mencapai US$ 74,34 juta, maka nilai impor Mei 2023 ini naik sebesar 70,01 persen,” kata Martin.
Martin pun menjelaskan, lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi yang masuk ke Kalsel adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27), diikuti kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), kelompok kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89), kelompok pupuk (HS 31), dan kelompok berbagai produk kimia (HS 38).
“Impor Kalsel pada Mei 2023 menurut negara asal tertinggi adalah dari Malaysia dengan nilai US$62,36 juta, naik sebesar 0,85 persen dibandingkan pada April 2023 sebesar US$61,84 juta. Kemudian diikuti oleh impor dari Singapura mencapai US$21,97 juta, disusul impor dari Tiongkok dengan nilai US$21,63 juta, impor dari Jepang sebesar US$14,70 juta, dan impor dari Jerman sebesar US$1,93 juta,” kata Martin.