TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah bersama Komisi X DPR R kembali menggelar sosialisasi implementasi Kurikulum Merdeka, Minggu (11/6/2023) di Rylich Panorama Hotel.
Dengan melibatkan kepala sekolah dan guru jenjang TK, SD, dan SMP, pada sosialisasi tersebut para guru diharapakan dapat mengenal apa itu Kurikulum Merdeka.
Anggota Komisi X DPR RI Robert Joppy Kardinal mengatakan bahwa setelah adanya kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini guru- guru di Papua Barat Daya khususnya Kota Sorong paham dan akhirnya bisa mempraktikkan kurikulum tersebut di tahun ajaran baru.
“Kurikulum Merdeka ini bukan pengganti kurikulum sebelumnya. Kurikulum merdeka lebih menitikberatkan pada proses bukan hasil, ” Ujar Robert.
Menurutnya, kurikulum merdeka sangatlah penting, mengingat kemajuan global dan teknologi masa kini mengharuskan para siswa untuk lebih mandiri dan kreatif agar.
“Saat ini kehidupan berkembang sangat cepat. Kurikulum pendidikan diharapkan juga mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis tersebut. Kurikulum harus mampu menjawab kebutuhan siswa sesuai dengan kemampuan dan bakat masing-masing,” Katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Robert, kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat pemetaan potensi peserta didik di awal sebelum penyampaian materi.
“Implementasi kurikulum merdeka merupakan hal yang baru, maka dari itu Komisi X dan Kemendikbudristek terus berupaya membekali pengetahuan para guru agar kegiatan belajar mengajar yang menggunakan kurikulum merdeka nantinya dapat berjalan optimal, ” pungkasnya.