TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengikuti rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar 2023. Membahas berbagai strategi pemenangan Partai Golkar dalam memenangi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024, sehingga bisa mengukir sejarah dalam 60 tahun pengabdian Partai Golkar kepada negeri.
Rakernas Partai Golkar diikuti Pengurus DPP Partai Golkar, Anggota F-PG DPR RI Non Pengurus DPP Partai Golkar, Ketua Badan/Lembaga DPP Partai Golkar, Ketua Umum Ormas Hasta Karya dan Organisasi Sayap, Ketua, Sekretaris, Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan, Wakil Ketua bidang PP DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia dan Kepala Badan Saksi Nasional Partai Golkar Provinsi se-Indonesia.
Bamsoet menjelaskan, bahwa Rakernas berjalan dari pagi hingga sore nanti. Berbagai agendanya antara lain terdiri dari pemaparan program Korbid pemenangan Pemilu, pemaparan program inovasi kaderisasi dan keanggotaan Partai Golkar, laporan daerah, saran dan masukan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, Dewan Penasihat, serta saran dan masukan ormas pendiri dan didirikan, serta organisasi sayap.
“Dari berbagai pemaparan yang disampaikan tersebut, kemudian disimpulkan dan disahkan menjadi program prioritas Partai Golkar,” ujar Bamsoet usai menghadiri pembukaan Rakernas 2023 Partai Golkar, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebagaimana disampaikan Ketua Umum Airlangga Hartarto, Partai Golkar tetap berjuang agar pada Pemilu Legislatif 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).
“Karena itu, seluruh Caleg dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, akan tetap menjadi ujung tombak dalam mendapatkan sebesarnya suara rakyat untuk kemenangan Partai Golkar,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini juga mengajak agar segenap keluarga besar Partai Golkar menyambut Pemilu dengan suka cita. Jangan sampai karena Pemilu justru terjadi pembelahan di masyarakat. Sebagaimana diketahui, pada beberapa kali penyelenggaraan Pemilu, hampir selalu menyisakan residu persoalan di tengah-tengah masyarakat.
“Kontestasi politik seringkali menyebabkan polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan. Bahkan berpotensi memicu konflik horisontal. Karena itu, diperlukan sikap kedewasaan dan kebijaksanaan dari berbagai elemen bangsa, termasuk partai politik. Sehingga tidak memperkeruh kondisi dengan berbagai kegaduhan yang justru merugikan kehidupan rakyat. Mari kita wujudkan Pemilu yang damai dan bahagia,” tuturnya.