TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Samiran menyebutkan, jika inflasi di Kota Bandung untuk bulan Mei 2023 berada pada posisi paling rendah, dibandingkan dengan 7 kota besar lain di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Berdasarkan hasil pemantauan, pada Mei 2023 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,80 pada April 2022 menjadi 114,92 pada Mei 2023.
Tingkat inflasi tahun kalender (Mei 2023) sebesar -0,44 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2023 terhadap Mei 2022) sebesar 3,90 persen.
“Melihat data seperti itu, menunjukkan pengendalian inflasi di Kota Bandung berjalan baik. Kota Bandung deflasi,” katanya kepada wartawan, di Balai Kota Bandung, Rabu (21/6/2023).
Beberapa komoditi yang memberi andil inflasi dan deflasi pada bulan Mei 2023, yaitu telur ayam ras sebesar 0,05 persen, rokok kretek filter (0,05 persen), daging ayam ras (0,01 persen), bawang putih (0,01 persen), emas perhiasan (0,01 persen), bawang merah (-0,01 persen), angkutan antar kota (-0,01 persen) dan cabai rawit (-0,02 persen).
Dia mengatakan, menjelang Idul Adha dan tahun ajaran baru, ada beberapa beberapa komoditas yang perlu diantisipasi, terutama komoditas sayuran, bawang merah, dan telur ayam.
“Ada yang perlu diantisipasi melihat kondisi bulan Juni 2023 komoditas sayuran mengalami peningkatan, padahal suplainya selalu surplus. Ini agak aneh,” katanya.
Selain itu, adanya libur panjang juga perlu diantisipasi kesiapan bahan baku, untuk restoran dan hotel.
“Ini yang perlu diantisipasi meskipun ketersediaan ada hanya perlu diantisipasi kenaikan harga,” ujarnya.
Namun secara keseluruhan, ia menyebut inflasi di Kota Bandung sudah cukup terkendali,
“Jadi tidak perlu khawatir saat menghadapi El Nino, dengan berbagai upaya kita optimis inflasi akan terkendali,” katanya.