TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Sejumlah kader perempuan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Maluku menilai, temperamen Murad Ismail (MI), tidak pantas untuk memimpin Maluku.
“Kami menganggap, jika yang bersangkutan (MI) tidak layak untuk memimpin Maluku, karena tidak bisa mengatur temperamennya, dan suka membentak-bentak masyarakat. Bahkan, di penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur Maluku, tidak ada pembangunan yang terlihat,” tegas salah satu tokoh perempuan asal Kabupaten Buru, yang juga kader PDIP, Sugeng Koagit kepada Teropongnews.com, di Ambon, Rabu (3/5/2023).
Bukan saja itu, dia juga menyoroti sikap Murad Ismail, yang lebih mengutamakan kepentingan istri, ketimbang rakyat. Baginya, Murad Ismail kehilangan hati nurani, hanya karena perempuan.
“Warwah kepemimpinan seorang Murad Ismail jatuh, hanya gara-gara tekanan dari isteri. Pak Murad Ismail telah kehilangan hati nuraninya, hanya karena perempuan,” kata Sugeng.
Sugeng juga menyayangkan sikap Murad Ismail yang telah membentak Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Djarot Saiful Hidayat yang dikenal santun. Dan itu sikap MI yang sangat tidak terpuji.
“Pak Murad Ismail seharusnya menjadi teladan. Tapi sangat disayangkan, sikap yang bersangkutan, tidak patut untuk dicontohi dan menjadi teladan,” ujar dia.
Sementara itu, salah satu kader perempuan DPD PDIP Provinsi Maluku, Nancy Purmiasa juga menyoroti langkah Widya Pratiwi Murad Ismail yang pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Kepindahan tersebut, menurut Purmiasa, merupakan hak setiap individu untuk memilih partai yang dirasa lebih sesuai dengan keyakinannya.
“Namun sebagai kader PDIP, seharusnya istri Ketua DPD PDIP Maluku Murad Ismail lebih mempertimbangkan, sikap partai dalam hal menjaga solidaritas dan kebersamaan dalam perjuangan politik. Nah, jika yang bersangkutan ingin mundur, maka ada mekanisme yang diatur oleh partai,” pungkas dia.
Dia menyatakan, kepindahan tersebut tidak akan mengurangi semangat dan tekad para kader PDIP, dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa di Maluku.
“PDIP tetap akan menjadi partai yang militan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sebagai partai yang solid, dan tidak akan terpengaruh oleh kepindahan seorang individu ke partai lain. Kami tetap komitmen untuk menjalankan perjuangan politik dengan tulus dan ikhlas,” tandas Purmiasa.