TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dianggap paling mampu melanjutkan kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terungkap dalam hasil penelitan terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan terdapat tiga capres yang pihaknya sodorkan kepada responden dengan pertanyaan, “menurut ibu/bapak di antara nama-nama berikut mana yang paling mampu melanjutkan kerja pemerintahan Joko Widodo?
Adapun ketiga capres dimaksud adalah Prabowo Subianto, capres dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, dan capres yang diusung Partai NasDem Anies Baswedan.
Menurut Djayadi, para responden LSI menilai Anies Baswedan paling tidak mampu melanjutkan kerja pemerintahan Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendapatkan perolehan persentase terkecil 21,0 persen.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada pada posisi kedua, memeroleh 32,7 persen.
“Prabowo teratas 37,7 persen dianggap paling mampu melanjutkan kerja pemerintah Jokowi,” kata Djayadi dalam survei LSI terbaru, dikutip TeropongNews di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Dalam survei ini Djayadi mengatakan, LSI juga menyodorkan pertanyaan “ada yang berpendapat bahwa presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat tersebut?”.
Hasilnya, 9,3 responden menyatakan sangat setuju dan yang menjawab setuju ada 55,9 persen. Sementara 24,3 persen responden menyatakan tidak setuju kalau presiden RI ke-8 melanjutkan kerja Jokowi, dan 4,9 persen lainnya tidak setuju sama sekali.
Djayadi berkata, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
“Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling),” ujarnya.
Dia menambahkan, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
