Berita

Kota Ambon dan Yogyakarta Jadi Pilot Project Stranas KwP Bappenas RI

×

Kota Ambon dan Yogyakarta Jadi Pilot Project Stranas KwP Bappenas RI

Sebarkan artikel ini
Pemkot Ambon dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI menggelar Focus Grup Discussion (FGD), di Ruang Rapat Vlissingen, Balai Kota Ambon, Kamis (25/5/2023). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Ambon bersama Yogyakarta, terpilih sebagai kota Piloting Project Strategis Nasional Kewirausahaan Pemuda (Stranas KwP), yang dilaksanakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI.

Dalam rangka implementasi proyek tersebut, maka digelar Focus Grup Discussion (FGD), di Ruang Rapat Vlissingen, Balai Kota Ambon, Kamis (25/5/2023), yang dihadiri Tim Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga (KPAPO) Kementerian PPN/Bappenas, PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, bersama pimpinan OPD terkait, serta unsur pemuda di Kota Ambon.

PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena dalam sambutannya, menyambut baik pelaksanaan piloting project di Kota Ambon, lantaran dapat membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, dalam berbagai permasalahan sosial yang dihadapi, utamanya masalah ekonomi dan tingginya angka pengangguran.

4918
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Kota Ambon menurut data yang ada, angka pengangguran usia muda cukup tinggi, bahkan diatas rata-rata nasional. Ini terjadi, karena ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan usia kerja, atau pencari kerja yang didominasi oleh usia produktif,” ungkap dia.

Wattimena mengaku, dengan adanya piloting project ini, maka Pemkot Ambon berupaya agar potensi pemuda dimaksimalkan, lewat kewirausahaan. dimana salah satu jenis usaha yang tetap eksis di tengah-tengah tantangan, baik itu Covid-19 maupun ancaman resesi ekonomi global, adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Pemerintah memberikan ruang yang cukup bagi UMKM, karena selain membantu perekonomian, tetapi juga penyerapan tenaga kerja yang banyak diisi oleh pemuda. Oleh sebab itu, kami tentu berharap kegiatan pilot project ini pada waktunya menemukan langkah strategi yang tepat, minimal untuk mengurangi angka pengangguran,” harap Wattimena.

Sementara itu, Koordinator Tim Kementerian PPN/Bappenas RI, Mahendra Arfan dalam paparannya menjelaskan, tingkat kualitas pemuda diukur dari Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), dengan lima domain yakni, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.

Dari lima domain IPP tersebut, lanjutnya, yang paling rendah adalah domain lapangan dan kesempatan kerja.

“Ini yang kemudian menimbulkan kekhawatiran tersendiri, karena pemuda adalah kelompok produktif yang menjadi penentu kemajuan suatu bangsa,” kata Arfan.

Dia mengaku, berdasarkan hal tersebut sehingga Kementerian PPN/Bappenas RI lalu membuat kebijakan, yang berfokus dalam mengatasi pengangguran melalui strategi kewirausahaan yang membutuhkan sinergitas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.

Dengan maksud itu, maka tujuan dari pertemuan yang dilakukan di Pemkot Ambon adalah, untuk menentukan pendekatan pengembangan kewirausahaan pemuda, yang perlu dilakukan; menilai kualitas keterlibatan pemuda dalam program kewirausahaan, dan menyepakati arah implementasi serta intervensi kunci, yang akan dilakukan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan pemuda.

“Kementerian PPN/Bappenas juga akan merumuskan dan melakukan sinkronisasi program/kegiatan dengan mengacu pada intervensi kunci dalam Stranas KwP Provinsi Maluku, serta Merumuskan rekomendasi perbaikan kualitas keterlibatan pemuda Provinsi Maluku dan Kota Ambon,” tandas dia.