Bimtek Pemenuhan Persyaratan Ekspor Hasil Perikanan di Merauke

Pembukaan Bimtek Pemenuhan Persyaratan Ekspor Hasil Perikanan di Merauke kerjasama KKP dan Komisi IV DPR RI. Foto-Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman L. Hamzah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pemenuhan persyaratan ekspor hasil perikanan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Bimtek bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam peningkatan kualitas produk perikanan yang dihasilkan agar bisa diekspor. Mengingat hasil perikanan di laut Arafura sangat luar biasa maka pemerintah menginginkan agar produk perikanan yang dihasilkan memenuhi standar ekspor.

“Ketika kita melakukannya dengan baik, kemasan yang standar dan aman dikonsumsi maka permintaan pasar terus meningkat dan dapat memenuhi standar ekspor,” ujar Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan – KKP, Dr. Ir. Woro Nur Endang Sariati di Rumah Aspirasi H. Sulaeman Hamzah, Rabu (10/5/2023).

Peran BKIPM melalui Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) Merauke adalah penjaminan ikan sehat, bermutu dan bebas mikroplastik. Komoditas ikan yang telah dilaporkan, oleh Petugas Karantina Ikan akan dikenakan tindakan karantina, yaitu Pemeriksaan dan Pengamatan. Setiap produk ikan asal Merauke akan diperiksa dan diamati petugas SKIPM.

Agar ikan di perairan Merauke tetap sehat, para peserta Bimtek diajak mulai mengurangi pemakaian kantong plastik supaya produk yang dihasilkan bebas Mikroplastik. Upaya yang dapat dilakukan adalah menekan pemakaian kantong plastik di pasar baik pedagang maupun pembeli dan mulai beralih menggunakan kantong-kantong ramah lingkungan. Mengapa dilarang, karena ketika plastik tersebut dibuang ke sampah tidak menutup kemungkinan pada musim hujan sampah plastik mengalir ke sungai menuju ke laut kemudian sampah plastik menjadi hancur dan merusak ekosistem di laut.

“Sehingga ikan yang diolah bisa memenuhi standar ekspor, tidak hanya cukup dikonsumsi di Merauke saja. Kalau kita bisa terus meningkatkan kualitas pasti bisa menembus pasar luar negeri. Bapak Sulaeman sangat konsen untuk kemajuan UMKM dan masyarakat Merauke, mari kita manfaatkan kesempatan yang baik. Karena melalui kerjasama dengan Komisi IV, kami bisa ketemu langsung dengan bapak ibu,” sambung Endang Sariati.

“Kita ketemu pelaku UMKM dan pelaku perikanan dalam rangka peningkatan kualitas produk yang nantinya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Merauke. Merauke yang terkenal punya potensi luar biasa telah mendapatkan dua program prioritas KKP yang diturunkan yakni penangkapan ikan terukur dan kampung nelayan maju,” tutur Endang.

Diceritakan, kalau puluhan tahun sebelumnya penangkapan ikan di Laut Selatan tidak dilakukan pelaporan di Pelabuhan Ikan Nusantara Merauke. Akibatnya, hasil penangkapan tidak tercatat di Kabupaten Merauke. Dengan lahirnya program penangkapan ikan terukur (PIT) ini dapat memberikan income atau pemasukan ke daerah dan data tercatat sebagai potensi perikanan di Merauke.

Bimtek kali ini melibatkan masyarakat dari Kelurahan Samkai, Karang Indah, Kamahedoga, dan Seringgu Jaya. Juga melibatkan para mitra dari SKIPM dan Bea Cuka setempat berkaitan dengan ekspor pelaku UMKM terutama membantu mensukseskan pemenuhan persyaratan ekspor hasil perikanan.

“Semua ini saya lakukan supaya perkembangan dari waktu ke waktu kita ikuti bersama-sama. Semua paket Bimtek diharapkan masyarakat lebih maju, mandiri dan kita mengisi pembanguan provinsi baru,” ucap Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, Sulaeman L. Hamzah pada kesempatan tersebut.

Para mitra yang punya peran teknis untuk melihat kesesuaian produk ikan di Merauke, sehingga dalam pemenuhan pasar lokal maupun luar dari waktu ke waktu terus dilakukan peningkatan. “Ini untuk menambah pengalaman dan pengetahuan yang tadinya biasa biasa saja bisa kita tingkatkan lagi. Kita mesti tunjukan yang kita kirim keluar dalam keadaan segar dan aman dikonsumsi.”

Melalui Bimtek ini peserta didorong mempersiapkan diri terus dan lebih maju dari urusan ekonomi kecil bisa bertumbuh menjadi besar. Lanjut kata Sulaeman, berbagai kegiatan dari pusat diupayakan terus berlanjut untuk menyempurnakan berbagai kekurangan di daerah.