Berita

Soal PK Moeldoko, Demokrat Sebut Ada Upaya Penjegalan dan Intervensi yang Tak Ingin Anies Nyapres

×

Soal PK Moeldoko, Demokrat Sebut Ada Upaya Penjegalan dan Intervensi yang Tak Ingin Anies Nyapres

Sebarkan artikel ini
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron. (Foto: Mohammad Ivan/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menilai upaya penjegalan yang dilakukan Moeldoko merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur untuk menggagalkan langkah Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Menurutnya Anies merupakan figur yang tidak diharapkan oleh pemerintah saat ini, oleh karenanya berbagai upaya berbagai upaya penjegalan terus dilakukan. Termasuk kudeta Partai Demokrat melalui Peninjauan Kembali atau PK atas putusan Mahkamah Agung (MA).

“Apalagi calon presiden Anies Baswedan adalah calon yang sepertinya tidak diharapkan oleh pemerintah saat ini, kemudian bisa saja di intervensi oleh mereka, dan ini akan menjadi presiden buruk bagi negara,” ucap Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

4932
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Ya spekulasi politiknya ya begitu, bahwa dengan semakin solid, semakin kuat dan semakin pastinya koalisi perubahan ini terbentuk, maka berbagai upaya untuk bisa menggagalkannya,” sambungnya.

Tak hanya itu, Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat itu mengatakan tindakan Moeldoko melanggar prosedur yang tidak menggambarkan diri sebagai seorang politikus.

“Menurut saya tidak ada hal yang bisa dibenarkan dengan cara itu, kita sebagai orang yang berpendidikan dan berpangkat harus memjadi contoh kepada masyarakat,” ungkap Herman Khaeron.

Herman mengungkapkan tidak seharusnya melakukan tindakan pembegalan terhadap Demokrat. Sebab kubu Moeldoko sudah berulang kali kalah dalam gugatannya.

“Itu namanya pembegalan, Oleh karenanya saya kira cara-cara seperti ini semestinya secara moral ini tidak terjadi, apalagi cara yang dilakukannya nyata-nyata dalam 16 kali gugatan itu semuanya kalah,” tandasnya.