Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Wattimena: Disnaker Ambon Tak Bohongi Publik, Itu Permintaan Perusahaan Penyedia

×

Wattimena: Disnaker Ambon Tak Bohongi Publik, Itu Permintaan Perusahaan Penyedia

Sebarkan artikel ini
PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena. Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menegaskan, jika Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) tidak melakukan pembohongan publik. Pasalnya, seluruh biaya tersebut merupakan permintaan perusahaan penyedia lapangan pekerjaan, dan sudah jelas peruntukannya.

Demikian ditegaskan Wattimena, menjawab polemik tentang Program Bekerja di Darwin-Australia, yang dianggap sebagai pembohongan publik, lantaran para peserta yang lolos, diwajibkan membayar Rp 85 juta.

Example 300x600

“Tidak ada pembohongan publik. Itu permintaan perusahaan penyedia lapangan pekerjaan. Apakah ada perusahaan mempekerjakan orang di luar negeri tanpa biaya? Tenaga Kerja Indonesia (TKI) saja ada biaya, dan itu yang disosialisasikan kepada pencari kerja beberapa waktu lalu,” ujar dia kepada wartawan, di Ambon, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah berusaha memfasilitasi perusahaan yang mau memperkerjaan para pencari kerja di Ambon ke luar negeri, namun untuk biaya menjadi kewenangan perusahaan. Misalnya untuk tiket, pengurusan visa, dan lain sebagainya.

“Tugas pemerintah hanya memfasilitasi. Kami tidak bisa melakukan intervensi ke perusahaan, karena ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi, untuk dapat bekerja di luar negeri,” pungkas dia.

Wattimena membeberkan, tidak banyak perusahaan yang menjadi agensi atau penyalur tenaga kerja di luar negeri, karena harus memiliki lisensi khusus, dan itu tidak mudah didapatkan.

Meskipun demikian, lanjutnya, jika terjadi persoalan-persoalan terkait nasib para pencari kerja, maka bisa saja Pemkot Ambon menghentikan kerjasama.

“Yang pasti kami sudah berusaha untuk memfasilitasi, kalau sekiranya ada persoalan-persoalan, bisa saja kerjasama ini dihentikan. Yang penting, ada niat baik pemerintah membantu warga masyarakat, karena pemkot tidak dapat mengirim pencari kerja ke sana, dan harus lewat perusahaan penyedia tenaga kerja, dan itu tidak sembarang lisensi mereka,” tegasnya.

Saat disinggung mengenai keluhan para peserta, menyangkut dengan biaya yang besar untuk dapat bekerja di Darwin-Australia, Wattimena mengatakan, hal tersebut menjadi pilihan para peserta, apakah dapat memenuhi atau tidak.

Namun Pemkot Ambon, menurut dia, telah membuka peluang dengan pihak perbankan dalam hal ini Bank Mandiri, agar dapat memberikan pinjaman yang dapat dicicil, jika telah bekerja.

“Saya sudah bertemu dan berbicara dengan pimpinan Bank Mandiri agar nanti dibantu, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri. Tetapi jika peserta tidak mau, ya jangan dipaksa, karena tugas pemerintah hanya memfasilitasi, dan tentunya memberi solusi,” tandasnya.

Untuk diketahui, Program Bekerja di Darwin-Australia, menjadi salah satu cara Pemkot Ambon untuk menekan angka pengangguran.

Program yang merupakan kerjasama Disnaker Ambon dengan International Working Group – Australia, Aston College – Australia, dan Califorina Education Center – Indonesia ini telah meloloskan 145 orang, dari 353 orang yang mendaftar.

Para peserta yang lolos bersama para pencari kerja yang lainnya, telah mengikuti sosialisasi tentang persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat bekerja di luar negeri pada Sabtu (25/3/2023) lalu, di Aula BPVP Passo.

Example 300250
Example 120x600