Berita

Terdampak Gempa Cianjur, DPR Soroti Kebutuhan Guru

×

Terdampak Gempa Cianjur, DPR Soroti Kebutuhan Guru

Sebarkan artikel ini
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: ist.

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri kegiatan pemberian bantuan kepada Madrasah di Cianjur, Jawa Barat, yang terdampak gempa. Ia pun menyoroti soal bantuan kepada guru Madrasah hingga kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pemberian bantuan untuk Madrasah terdampak gempa Cianjur itu digelar di Hotel Novus, Sindanglaya, Rabu (1/3/2023). Acara kali ini juga sekaligus pemberian arahan kepada kepala Madrasah, guru, dan staf Madrasah yang menjadi korban gempa dengan total 400 orang.

Kegiatan bertema ‘Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan’ tersebut diawali dengan laporan dari Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Zain. Ia memaparkan bentuk bantuan dari Kemenag yang sudah dan akan diberikan untuk guru Madrasah terdampak gempa, termasuk bantuan uang. Masing-masing guru Madrasah terdampak gempa bumi Cianjur mendapat sekitar 16 juta rupiah.

“Seneng nggak?” tanya Puan kepada para guru Madrasah yang hadir mengenai rencana bantuan uang untuk mereka.

“Senang,” jawab guru-guru serentak.

4946
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun meminta Kemenag agar bantuan dana bagi para guru Madrasah diberikan paling lambat bulan Maret. Puan mengingatkan Kemenag untuk menyalurkannya langsung ke rekening guru penerima bantuan.

“Saya janji kalau ada yang nggak terima akan saya kejar-kejar ke pak direktur,” tuturnya.

Untuk diketahui, ada 65 lembaga Madrasah yang terdampak gempa Cianjur. Saat ini sudah dilakukan persiapan pembangunan kembali 65 Madrasah itu di mana satu lembaga sedang dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.

Untuk 15 Madrasah yang roboh dan rusak berat, pembelajaran siswa dilakukan secara daring.

“Saat ini bantuan yang tersedia peruntukkannya hanya untuk rehab, sedangkan sarana dan prasarana Madrasah yang terdampak juga sebenarnya sangat memerlukan bantuan,” ungkap Puan.

“Seperti bantuan kuota pembelajaran daring untuk siswa dan guru,” imbuh mantan Menko PMK itu.

Selain pembelajaran daring, sebagian pembelajaran dilakukan di tenda-tenda di area Madrasah.

“Kita harus bahu membahu, gotong royong untuk mengatasi dampak bencana. Saya banyak dapat keluhan dari warga. Ada yang tidak dapat batuan, sertifikat tanah hilan atau rusak, ada yang ingin di hunian tetap, ada yang ingin di hunian sementara,” papar Puan.

“Saya tadi langsung kontak Kemenko PMK, Kementerian PUPR. Mereka bilang uangnya Sudah siap di Kemenkeu Rp 1,7 triliun sudah ada untuk rehabilitasi bencana Cianjur. Tinggal diturunkan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Puan berpesan agar guru-guru Madrasah terus bersemangat mendidik anak murid meski dalam keterbatasan akibat gempa. Ia mendorong agar guru-guru Madrasah dapat mensinergikan kurikulum pendidikan Islam dengan nilai-nilai kebangsaan.

“Sehingga pendidikan karakter bangsa masuk ke Madrasah. Saya juga berpesan kepada guru Madrasah untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita karena mereka penerus bangsa,” imbau Puan.

Secara khusus, cucu Bung Karno tersebut mengaku senang karena Madrasah memiliki banyak guru perempuan sebagai tenaga pendidik. Berdasarkan informasi dari Kemenag, 60 persen guru Madrasah berjenis kelamin perempuan.

“Saya bangga banget banyak guru-guru Madrasah yang perempuan. Maka kita perlu memberi dukungan dan support terus kepada guru, kepala Mmadrasah untuk tentunya agar terus bersemangat dan bangkit memberi layanan Pendidikan kepada anak-anak bangsa,” ucapnya.