Berita

Kelambu Berbahan Polyester Serentak Dibagikan Pada Bulan Maret 2023, Lebih Nyaman

×

Kelambu Berbahan Polyester Serentak Dibagikan Pada Bulan Maret 2023, Lebih Nyaman

Sebarkan artikel ini
media gathering publikasi kegiatan distribusi kelambu baru anti nyamuk massal di Provinsi Papua Barat Daya. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Papua Barat Daya menargetkan bebas malaria akan dicapai di tahun 2027 sesuai dengan komitmen bersama antara Gubernur, Bupati/Walikota dan Ketua DPRD se-Papua Barat pada bulan Agustus tahun 2017 di Manokwari, hal ini sejalan dengan target eliminasi malaria nasional yang ditetapkan pada tahun 2030.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya, dr. F. Susana Wanane pada acara media gathering publikasi kegiatan distribusi kelambu baru anti nyamuk massal di Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (1/3/2023) , mengatakan bahwa untuk mempercepat pencapaian bebas malaria, akan dilakukan pendistribusian kelambu anti nyamuk kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah endemis tinggi, serentak pada bulan Maret tahun 2023.

“Untuk Kabupaten Tambrauw seluruh masyarakat disemua kampung akan diberikan kelambu per kelompok tidur sejumlah 13.450 kelambu, sedangkan Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Maybrat, Raja Ampat, dan Sorong Selatan kelambu hanya diberikan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di kampung endemis tinggi sesuai dengan hasil perencanaan puskesmas yang telah dilaksanakan pada tanggal 16 sampai 18 Februari 2023 sejumlah 43.750 kelambu,”jelasnya.

4938
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Sehingga total kelambu yang akan didistribusikan di wilayah Papua Barat Daya sebanyak 57.200 kelambu. Pemberian kelambu massal ini diperkirakan akan dapat melindungi 103.047 jiwa.

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman di Indonesia dan hasil penelitian di Afrika, apabila cakupan pembagian kelambu anti nyamuk massal tercapai minimal 95%, dan 85% penduduk menggunakan kelambu dimalam hari dapat menurunkan 50% kasus malaria ditahun berikutnya.

“Di tahun 2020 di Provinsi Papua Barat telah dibagikan kelambu massal dengan cakupan pembagian sebesar 98% dan Berdasarkan hasil survey, 73% masyarakat menggunakan kelambu pada malam hari dan 27% tidak menggunakan kelambu dengan alasan sebagian besar merasa panas dan menganggap ukuran kelambu kecil,”ujarnya.

Hal itu disebabkan karena kualitas kelambu yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Sehingga kelambu yang akan dibagikan pada Maret 2023 berbeda dengan kelambu yang dibagikan tahun 2020.

“Kelambu baru kali ini terbuat dari bahan polyester sehingga lebih halus, lembut, tidak berkerut, tidak terasa panas, dengan ukuran yang lebih besar sehingga lebih nyaman dan melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk malaria yang menggigit pada malam hari,”pungkasnya.