TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran mengusulkan ada bentuk kerja sama antara polisi dengan pihak perusahaan pemberi kredit. Dia merasa para bawahannya bisa melatih serta mendidik para debt collector yang bertugas menagih utang di lapangan.
Hal itu dikatakannya saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Debt Collector Tanpa Tindakan Premanisme” di Gedung BPMJ (Balai Pertemuan Metro Jaya) di Polda Metro Jaya pada Senin (6/3/2023).
Irjen Fadil memastikan bahwa pihaknya dapat memberikan pelatihan dan pendidikan terhadap karyawan perusahaan pemberi kredit di bagian penagihan agar dalam bertugas tidak melanggar hukum.
“Ini mungkin bisa kita kerjasamakan dengan Polda Metro Jaya dalam bentuk pelatihan dan pendidikan terhadap perusahaan tersebut dan karyawannya, karyawan bagian penagihan,” kata Kapolda Fadil kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (7/3/2023).
“Perusahaan debt collector kan harus berbentuk PT dan pegawai penagihan harus memiliki sertifikasi dari asosiasi,” ujar dia lagi.
Menurut Fadil, usulan tersebut bertujuan agar pelaksanaan penagihan yang dilakukan terhadap debitur sesuai amanat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang termuat dalam aturan OJK Nomor 35 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.
“Tidak boleh lagi ada cara-cara penagihan yang bertentangan dengan hukum, apapun bentuknya, pengancaman, perampasan di tengah jalan. Ini tidak boleh lagi terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, Irjen Fadil mengaku darahnya mendidih begitu mendengar kabar debt collector kembali membuat onar di wilayah hukumnya.
Dia pun mengategorikan debt collector pembuat ulah itu sebagai preman. Fadil mengaku sampai-sampai tidur jelang pagi setelah mendengar ada aparat keamanan dimaki-maki oleh penagih utang.
“Saya lihat preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 WIB. Darah saya mendidih itu, saya lihat itu anggota dimaki-maki begitu,” kata Irjen Fadil Imran dikutip dari akun Instagram @kapoldametrojaya, Rabu (22/2/2023).
Fadil lantas meminta para bawahannya tidak pandang bulu dalam menindak tegas para debt collector yang kerap meresahkan warga.
“Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi. Sedih hati saya itu bolak-balik yang debt collector macam itu. Jangan biarkan dia, lawan, tangkap jangan pakai lama,” ujar Irjen Fadil.