Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Hingga Desember 2021 Kasus HIV/AIDS di Bandung Capai 5.843

×

Hingga Desember 2021 Kasus HIV/AIDS di Bandung Capai 5.843

Sebarkan artikel ini
Ketua Pokja Pemberdayaan Masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Yunimar Mulyana. Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung sejak tahun 1991 hingga Desember 2021 terdapat 5.843 kasus HIV/AIDS. Sedangkan estimasi angka orang dengan HIV (ODHIV) sebanyak 10.871 kasus.

Ketua Pokja Pemberdayaan Masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, dari 5.843 kasus HIV/AIDS yang sudah diketahui, sebanyak 11,11 persennya berasal dari kalangan ibu rumah tangga.

Example 300x600

“Ini menjadi PR kita agar para ibu tersebut mau memeriksakan dirinya. Bahkan, di Kota Bandung juga ada anak yang terjangkit HIV, sekaligus juga terkena stunting, karena ibunya tidak mau diperiksa dan minum obat,” ucap Yunimar.

Sehingga ia berharap, para ibu hamil penyintas HIV/AIDS minimal mau meminum obat antiretroviral (ARV).

“Kemarin yang kita dapatkan itu, ibunya tidak mau minum obat. Sehingga anaknya tertular,” beber dia..

Ia menjelaskan, agar generasi emas 2045 bisa dipersiapkan mulai dari sekarang, sehingga bisa terhindar dari stunting dan HIV/AIDS. Sebab merekalah yang nantinya akan memimpin bangsa dan menjadi harapan masa depan.

“Hal terpenting sebenarnya, agar ibu hamil yang mengidap HIV mau minum obat, agar bayinya tidak tertular. Ini merupakan isu yang harus kami terus infokan kepada masyarakat Kota Bandung,” imbuhnya.

Ia menambahkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan rujukan dari bidan kepada para ibu hamil, untuk menawarkan tes HIV.

“Kami ingin generasi emas 2045 ini terbebas dari stunting dan HIV. Kami juga terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Bandung mencapai 14 persen,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) Kota Bandung, dr. Nova Dianthy menyatakan, berdasarkan data tersebut, maka masih perlu ditemukan dan diobati sekitar 5.028 orang. “Ini merupakan PR kita bersama,” ujar Nova.

Beragam upaya telah dilakukan untuk mencari angka hilang tersebut melalui kolaborasi pentahelix. Namun, menurutnya, hal tersebut perlu dilaksanakan lebih masif lagi di lapangan.

“Kita masih menemukan anak yang terkena HIV/AIDS karena tertular dari ibunya disebabkan ibunya lost to follow up. Sang ibu tidak memeriksakan HIV saat kehamilan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, seminar yang dilakukan beberapa hari lalu, ditujukan bagi para siswa kebidanan dan bidan, agar ke depan bisa menginformasikan mengenai pencegahan HIV/AIDS dari ibu ke anak.

Sedangkan Technical Consultant UNAIDS Indonesia, dr. Bagus R. Prabowo menjelaskan, jika bicara mengenai HIV 10 tahun lagi bukan lagi berbicara mengenai negara Afrika, tapi negara di bawahnya yang justru angka prevalensinya rendah salah satunya Indonesia.

“Asia akan jadi the next Afrika karena pengobatannya paling rendah. Berbeda dengan Afrika yang sekarang pengobatannya sedang dikejar. Indonesia saat ini berada di rangking 4 dari bawah,” ungkap Bagus.

Menurutnya, strategi berupa slogan sudah lagi tidak ‘masuk’ untuk generasi sekarang. Strategi yang lebih baik saat ini ia istilahkan dengan menyodorkan ‘wastafelnya’.

“Istilahnya kita lemparkan saja wastafelnya. Kita paparkan apa yang terjadi. Jangan merasa tabu untuk membahas hal tersebut. Apalagi Infeksi Menular Seksual (IMS) di kita itu tinggi di kalangan ibu-ibu, karena suaminya suka ‘jajan’,” jelasnya.

Maka dari itu, perlu adanya deteksi dini. Bukan hanya mencari kasusnya lalu diobati, tapi juga dimulai dari sebelum seseorang terinfeksi HIV/AIDS.

“Seperti Covid-19 misalnya. Pencegahan primer itu sosialisasi prokes. Tetapi ada lagi pencegahan primer dengan perlindungan spesifik, seperti vaksinasi. Pencegahan sekundernya dengan melakukan swab atau antigen. Pencegahan tersiernya dengan penanganan ICU dan lain-lain,” paparnya.

Example 300250
Example 120x600