TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Pra rehabilitasi untuk anak aibon di Kabupaten Merauke sedang dilakukan sejak 2022 oleh Dinas Sosial. Perdana, tahun lalu ada lima anak sudah dikirim ke pusat rehabilitasi Makassar setelah mengikuti pra rehabilitasi.
Mereka dikirim ke Makasar untuk menjalani proses rehabilitasi selama kurang lebih tiga bulan. Alasan dikirim keluar karena Merauke belum miliki panti rehabilitasi.
“Kami sudah kirim lima ke panti rehabilitasi di Makasar pada tahun kemarin,” ujar Kepala Dinas Sosial, Gentur, Rabu (8/2/2023).
Untuk tahun ini, dipersiapkan sekitar 20 orang yang akan dikirim dalam dua tahap ke panti yang sama, namun akan dilihat mana yang betul-betul pecandu aibon dan membutuhkan penanganan khusus. Sementara mereka yang nota bene anak asli Papua ini akan ada dalam pengawasan di asrama Kelapa Lima Merauke bekerja sama dengan lembaga pastoran setempat.
“Selama dua bulan mereka dibina, sebelum dikirim ke panti tujuan menggunakan dana Otsus,” sambung Kadinsos.
Rata-rata pecandu aibon adalah mereka yang sudah putus sekolah asal Mappi dan Asmat yang orang tuanya migran ke Merauke dari dua daerah asal tersebut.
Di tempat rehabilitasi anak-anak juga ketrampilan sesuai kemampuan, hingga kemampuan mereka terasa. Bahkan lima yang dibina di Makasar dibekali peralatan saat kembali ke Merauke karena dianggap dapat mengembangkan ketrampilan yang sudah dilatih, seperti service peralatan elektronik.
Tidak berjalan sendiri, Dinsos bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk memperhatikan kelanjutan pendidikan anak pasca rehabilitasi. Kerjasama juga dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi guna mengikutkan anak-anak dalam pelatihan sebagaimana program Disnaker setiap tahunnya.
“Memang tidak mudah, butuh kolaborasi semua pihak dalam menangani anak aibon. Peran orang tua dan keluarga sangat diperlukan sebab jumlah anak aibon semakin banyak di Merauke,” pungkas Kadinsos.