TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Dari 1936 penderita HIV dan Aids di Kabupaten Merauke, ada sebanyak 528 rutin mengkonsumsi ARV setiap hari.
Antiretroviral (ARV) merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
“Yang rutin konsumsi ARV ada 528 penderita. Hal yang perlu diperhatikan penderita adalah mengkonsumsi ARV sesuai jam yang ditentukan penderita setiap harinya, tidak boleh kurang atau lebih dari jam tersebut, sebab efeknya sangat berpengaruh pada imun tubuh,”kata Kepala Instalasi Klinik Anim Ha, dr Herald Manuputi, Kamis (5/1/2023) di Merauke.
Dengan rutin dan tepat waktu memakai ARV maka virus akan ditekan, imun tubuh semakin meningkat dan pasien akan mampu beraktivitas sebagaimana layaknya orang sehat.
“Kalau terlambat minum, atau lalai, lama-lama virusnya akan kebal otomatis daya tahan tubuh menurun dan tubuh penderita mudah diserang penyakit yang lain,”sambungnya.
Dengan rutin dan tepat waktu makan obat, maka si penderita mampu bertahan hidup lama hingga puluhan tahun. Namun yang perlu diketahui bahwa penyakit HIV-Aids tidak dapat disembuhkan, kecuali mujizat pencipta.
Untuk tidak menanggung risiko yang amat sangat sulit dan berat ini, hendaklah manusia hidup dalam kebenaran dengan menjaga diri tidak melakukan sex bebas dan setialah pada pasangan Anda. Dosa dari perzinahan adalah berpotensi pada munculnya penyakit yang tidak ada obat untuk menyembuhkannya.
Upaya pencegahannya yaitu sosialisasi atau penyebaran informasi terkait bahaya seks bebas kepada anak usia dini, agar mereka punya pemahaman yang dapat membantu mereka lebih hati-hati untuk memproteksi diri. Kemudian, sebisa mungkin berjuang dan membiasakan diri hidup dalam keteraturan, mendekatkan diri pada Tuhan agar segala keinginan daging yang berlebihan mampu ditekan dan dijauhkan, serta lebih banyak melakukan aktivitas positif guna menghindarkan dari berbagai tawaran yang membinasakan.
Informasi bagi pasien yang gagal dalam memakan obat ARV pada lini pertama masih bisa diulangi pada lini kedua. Namun, ketika kegagalan terulang pada lini kedua, dipastikan pasien tersebut tidak bisa tertolong. Kondisi ini banyak terjadi dan dialami banyak penderita HIV-Aids akibat dipicu rasa bosan, atau lalai dengan waktu konsumsi obat yang berkesinambungan.