TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Tambrauw, Engelbertus Gabriel Kocu S.Hut M.M melaksanakan audiens bersama Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur di ruang rapat lantai 14 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Audiens ini merupakan pertemuan lanjutan dari beberapa pertemuan yang telah dilakukan sebelumnya, dan bertujuan untuk menyamakan persepsi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tambrauw.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Pengembangan Destinasi Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu menyampaikan, untuk menuju quality tourism maka di dalamnya ada beberapa nilai utama yang terkait dengan devisa, pengalaman wisatawan, ekonomi masyarakat, dan sustainable abbility.
Kabupaten Tambrauw, sebut dia, merupakan daerah yang memiliki sustainable ability yang baik. Fokus pariwisata di Kabupaten Tambrauw adalah social interest. Tambrauw akan menjadi pintu masuk bukan hanya untuk Papua Barat Daya, namun juga untuk wilayah Papua secara keseluruhan.
“Saya berharap rekan-rekan lain dapat memberikan masukan kepada Bapak Bupati Tambrauw. Seperti arahan dari Bapak Presiden Republik Indonesia setelah pertemuan G20 kemarin, saya rasa Kabupaten Tambrauw yang dapat memenuhi aspek-aspek di dalamnya. Salah satu quick win yang saya bisa sarankan adalah beberapa narasumber dan ahli akan kami bawa ke Tambrauw untuk memberikan pemahaman dan pendampingan,”ujar Vinsensius.
Pj Bupati Tambrauw menyambut baik hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa pihaknya masih terkendala dengan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, upaya yang dilakukan pihaknya adalah terobosan-terobosan seperti pelatihan kepada masyarakat.”Saya berharap adanya bimbingan dan pendampingan kepada kami dalam fokus pengembangan pada sektor pariwisata di Kabupaten Tambrauw,”ujar Pj Bupati Tambrauw.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tambrauw, Abraham Mayor mengatakan, fokus pengembangan pariwisata di Kabupaten Tambrauw awalnya adalah bird watching berubah menjadi pembangunan dan pengelolaan destinasi tujuan minat khusus berkelanjutan. Untuk itu, pihaknya berterima kasih karena dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat.
Kepala Bappeda Kabupaten Tambrauw, Mousche W.J. Waria, S.IP, M.IP menambahkan bahwa penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Pemkab Tambrauw. Isu-isu strategis akan digunakan dalam menyusun dokumen RPJMD di Kabupaten Tambrauw.
“Sektor ketahanan pangan yang meliputi bidang peternakan dan pertanian, kemudian sektor pariwisata, sektor energi baru terbarukan, sektor pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor pemuda dan olahraga. Sektor pariwisata ini menjadi fokus utama kami yang bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tambrauw. Kami sangat berharap tujuan kami dapat tercapai di bawah kepemimpinan Bapak Penjabat Bupati Tambrauw,”ujarnya.
Perwakilan Direktorat Tata Kelola Destinasi, Nurdin mengatakan bahwa pihaknya sedang fokus pada pengembangan desa wisata.”Program ini sudah kami laksanakan sejak 2020. Belum ada satu pun desa di Kabupaten Tambrauw yang masuk atau terdaftar pada desa wisata. Sementara ini desa-desa di Kabupaten Tambrauw menyandang kategori desa wisata rintisan. Saya berharap Kabupaten Tambrauw dapat segera menetapkan desa wisata dan segera mendaftarkannya pada situs web kami diperkuat dengan nanti terbitnya dalam bentuk surat keputusan,”papar Nurdin.
“Pusat Kreatifitas Destinasi Pariwisata (PKDP) merupakan sebuah gebrakan di beberapa daerah seperti di Samosir dan Labuan Bajo. Diharapkan dengan adanya pemetaan, maka akan diketahui komunitas apa yang akan mengisi di sana. PKDP ini yang akan menghidupi pelaku ekonomi kreatif. Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3) menjadi salah satu program yang kami lakukan pada Deputi Ekonomi Kreatif,”tandas Nurdin.