TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis persentase penduduk miskin pada September 2022, setelah sebelumnya pada Maret 2022 melakukan hal yang sama.
Berdasarkan rilis yang disampaikan Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kalsel, Nurul Sabah, diketahui jika persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4,61 persen, atau naik 0,12 poin dibanding Maret 2022.
“Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin di Kalsel pada September 2022 sebanyak 201,95 ribu orang, bertambah 6,25 ribu orang dibanding Maret 2022, dan bertambah 6,19 ribu orang dibanding September 2021,” ungkap dia, dalam keterangan pers virtualnya pada Selasa (17/1/2023).
Nurul juga memaparkan sejumlah peristiwa yang terjadi medio Maret-September 2022, yang menjadi pendorong terjadinya peningkatkan persentase penduduk miskin. Salah satunya adalah, kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM.
“Pada awal September 2022, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM, yang berdampak pada kenaikan harga bahan bakar, terutama Pertalite hingga di atas 20 persen. Kenaikan harga ini, tentunya sangat berpengaruh pada pengeluaran masyarakat untuk transportasi. Selain itu, kenaikan ini juga berpengaruh pada transportasi barang dan jasa,” paparnya.
Kenaikan harga ini tentunya berdampak pula pada naiknya garis kemiskinan di Kalsel. Yakni dari semula Rp553.073/kapita/bulan pada Maret 2022, naik 5,09 persen menjadi Rp581.229/kapita/bulan pada September 2022.
“Komposisi garis kemiskinan terbesar adalah, pada makanan sebesar Rp415.976 (71,57 persen) dan garis kemiskinan non makanan sebesar Rp165.253 (28,43 persen),” pungkas Nurul.
Sehingga jika dirata-ratakan, maka pada September 2022, rumah tangga miskin di Kalimantan Selatan dengan 4,93 orang anggota rumah tangga, garis kemiskinannya adalah Rp2.865.459/rumah tangga/bulan.
Secara umum, persentase penduduk miskin seluruh provinsi di Pulau Kalimantan pada September 2022, masih berada di bawah rata-rata nasional.
Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin terendah di Pulau Kalimantan, sementara persentase penduduk miskin tertinggi tercatat di Kalimantan Utara.
Dari sisi jumlah, Kalimantan Barat merupakan provinsi yang paling banyak penduduk miskinnya, sedangkan Kalimantan Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit di Pulau Kalimantan.
“Sedangkan secara nasional, persentase dan jumlah penduduk miskin di Kalsel, berada di posisi kedua terendah setelah Provinsi Bali,” tandas Nurul.