TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meminta pemerintah kabupaten/kota, untuk menyiapkan dana talangan pembelian gabah langsung kepada petani, dan bekerja sama dengan daerah penghasil beras.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan, terjadinya inflasi terlebih terkait inflasi beras, lantaran pola tanam yang sedikit. Karena tidak boleh membakar lahan, sedangkan petani dengan membakar bisa menghemat biaya dan membasmi hama.
“Jadi hama yang menyerang tanaman kalau dibakar itu mati, dan menghemat biaya,” katanya kepada wartawan, di Banjarbaru, Jumat (13/1/2023).
Untuk itu, kata dia, pemerintah daerah kabupaten/kota, agar menyiapkan dana talangan pembelian gabah, yang nantinya dana pembelian gabah disimpan, dan dapat mensubsidi dan membantu petani.
“Jangan biarkan petani sudah menderita tapi tidak ada bantuan. Ini sudah ada dikerjakan polanya oleh Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong. Saya berharap pemerintah yang lain melakukan seperti itu,” ucapnya.
Disamping itu, Syamsir menambahkan, saat ini ada lima kabupaten/kota yang wilayahnya yang tinggi penggunaan, namun minim akan produksi, seperti Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kotabaru, Tanah Bumbu dan Balangan.
“Untuk itu, jika sudah tahu saat ini minus, pemda maupun pemkab bisa bekerja sama dengan daerah atau wilayah tetangga, seperti Banjarmasin bekerja sama dengan Barito Kuala,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan penolakannya terhadap Bulog, yang berencana akan mendatangkan beras impor dari Thailand ke Kalsel.
“Intinya saya tidak setuju ada beras impor masuk, sama dengan membunuh petani kita. Sudah menderita, berasnya malah tidak laku,” tegas Syamsir.