TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Aliansi Pemuda Peduli Keamanan Kota Sorong menggelar diskusi publik dengan sejumlah pemuda yang ada di wilayah Sorong raya, Kamis,(1/12/2022) di hotel Sahit Mariat Sorong.
Diskusi publik itu menghadirkan pemateri dari pihak kepolisian, Lembaga Masyarakat Adat, dan Pemerintah daerah dalam hal ini Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Sorong.
Ketua Aliansi Pemuda Peduli Keamanan Kota Sorong Roy Mundus Nauw mengatakan bahwa di dalam aliansi tersebut terdiri dari pemuda-pemudi dari berbagai organisasi mahasiswa yang ada di wilayah Sorong Raya.
“Tujuan diskusi publik ini bagaimana kita menyikapi situasi keamanan dan ketertiban yang akhir-akhir sering terjadi. Oleh sebab itu, kita lakukan kegiatan ini supaya semua para pembicara dan juga pemateri yang hadir bisa mencari solusi bersama,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional (Wasnas) Kesbangpol Kota Sorong Muhammad Saihu berharap semua institusi khususnya akademisi, untuk senantiasa bersinergi.
Menurutnya, terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif tidak hanya menjadi tugas TNI/Polri, namun semua pihak.
“Karena sinergitas menjadi suatu acuan bahwa kota Sorong milik kita bersama bukan satu institusi saja. Ini menjadi tanggungjawab kita semua, tidak bisa kita serahkan ke TNI Polri. Oleh karena Itu, aspirasi teman-teman pada kegiatan ini harus kita tampung, sehingga bisa memberikan solusi ataupun hal-hal yang menjadi pemikiran pemuda itu sendiri. Ini lah sinergitas yang terbangun ke depan,”jelasnya.
Senada dengan Ketua LMA Kota Sorong, Papua Barat Fatra Muhammad Soltief, ia juga memberikan apresiasi kepada aliansi pemuda peduli keamanan kota Sorong karena sudah memberik gebrakan baru yang dapat membuat paradigma berpikir pemuda lebih baik, terutama saat menggelar aksi demo.
“Saya perhatikan para pemuda yang demo ini sudah mulai sedikit elegan dalam menyampaikan aspirasinya, yakni dengan cara yang sopan santun ini apresiasi kita dari LMA,”ucapnya.
Di samping itu, pihak LMA juga mencoba merevitalisasi kembali sistem-sistem adat yang saat ini sudah mulai hilang di tengah-tengah masyarakat. Sebab, saat ini sistem adat sudah mulai tergeser dengan budaya asing dan pengaruh media sosial.
“Kita coba untuk bersinergi dengan lembaga-lembaga kesukuan lokal untuk sama-sama merevitalisasi sistem ini, untuk terbentuk kembali tata krama, sopan santun, nilai-nilai, norma-norma yang ada di masyarakat. Itu kita coba kembalikan,”ungkapnya.
Sementara itu, Wakapolsek Sorong Kota Iptu Pamin yang mewakili kepolisian menyampaikan bahwa pemuda itu adalah tulang punggung untuk kemajuan bangsa. Sebab tanpa adanya pemuda, dan keaktifan dari pemuda, negara tidak bisa berbuat apa-apanya.
“Karena dari pemuda itu lah segala pembangunan, baik keamanan dan ketertiban itu akan bisa berjalan dengan baik. Pemuda itu lah yang nantinya mengganti orang-orang yang sudah tua dan pensiun. Terutama pemudanya itu yang punya peran di pemerintahan, masyarakat dan keamanan,”pungkasnya.