TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Masalah pendidikan dan kesehatan masih disoroti di Distrik Kimaam Kabupaten Merauke. Pasalnya, banyak sekolah di kampung yang tidak ada aktivitas belajar mengajar karena guru tidak di tempat.
Kepala Distrik Kimaam, Hugo Ohoiwirin di hadapan Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengutarakan terkait kemelut pendidikan di kampung. Kondisi tersebut dikatakan akan sangat mengancam generasi penerus bangsa, sebab para guru lebih memilih turun dan tinggal di kota ketimbang menjalankan tugas di sekolah. Parahnya lagi, guru akan kembali ke kampung saat mendekati ujian.
“Mereka (guru) anggap biasa saja. Bahkan saya tegur mereka tapi tidak ada perubahan. Nanti mau mendekati ujian baru guru kembali. Anak-anak di kampung banyak yang tidak tahu baca dan tulis,” ujar Hugo, Jumat (2/12/2023) di Halogen Hotel Merauke saat mengikuti Raker Distrik.
Hugo mengatakan, kodisi tersebut sudah terjadi bertahun-tahun. Ia juga minta agar Dinas Pendidikan memperhatikan pemerataan guru di semua sekolah. Khusus di sekolah yayasan selalu kekurangan guru sementara guru menumpuk di sekolah negeri.
“Di sekolah yayasan ada yang cuma satu guru, ada yang tiga sampai empat guru. Kalau memang mau bangun anak bangsa penempatan guru harus merata. Fasilitas pendukung juga perlu diperhatikan.”
Begitu pula dengan kesehatan. Tenaga kesehatan tidak menempati pustu- pustu yang sudah dibangun. Masyarakat yang hendak berobat tidak mendapatkan pelayanan sebab tidak ada petugas yang standby di tempat.
“Kami minta ada penempatan tenaga kesehatan di pustu. Bangunannya ada tapi tidak ada tenaga kesehatan,” pinta Hugo.
Menyimak laporan tersebut, Bupati Romanus berjanji akan turun kampung guna melihat situasi rill di lapangan sekaligus tatap muka dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan pembangunan.