TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat menggelar pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan dan dokter, Senin (21/11/2022) di Rylich Panorama Hotel Sorong.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KB-KR BKKBN) Republik Indonesia dr. Eni Gustina, MPH mengatakan pelatihan pelayanan kontrasepsi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan KB lebih maksimal.
“Tujuannya adalah agar mereka terampil memberikan pelayanan kontrasepsi. Karena pelayanan kontrasepsi merupakan sebuah intervensi untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan. Jadi kontrasepsi, bukan untuk membatasi jumlah anak tapi untuk menyehatkan kesehatan reproduksi perempuan,”jelas Erni.
Menurut Erni, jika perempuan-perempuannya sehat maka dia akan merencanakan kehamilan yang sehat. Di antaranya cukup umur minimal 21 tahun, memiliki berat badan yang cukup dan tidak anemia.
“Jadii kalau misalnya perempuan itu menikah dan dia ingin punya anak, sudah siap tidak secara kesehatan. Jadi tidak sekedar punya anak. Kalau sudah sehat minimal umurnya 21 tahun, dia sudah tidak anemia, dan tdak kurang darah kurang darah/anemia. Karena kalau kurang darah, asupan makan untuk janinnya juga kurang, otomatis bayinya bisa kecil dan menyebabkan prematur,”terang Erni.
Oleh karena itu lewat pelatihan ini, para bidan dan dokter akan lebih mahir dalam memasang kontrasepsi karena sudah bersertifikat, sehingga berhak dalam memberikan pelayanan.
“Pelatihan ini sudah dilakukan sebelumya, dan yang sekarang ini adalah angkatan ke dua. Yang dilatih semua pelayanan kontrasepsi mulai dari pasang IUD, implan, termasuk kontrasepsi jangka pendek dan lain-lain,” tutur Erni.
Sementara itu Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollo S.sos,M.Si menjelaskan bahwa untuk angkatan pertama pelatihan ini sudah pernah dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 18 November 2022.
“Dalam pelatihan ini PT Harsen Laboratories yang memberikan materi dan arahan berkaitan dengan alat dan obat kontrasepsi. Kami juga berharap angkatan ke dua untuk ibu-ibu bidan dan dokter yang mengikuti pelatihan ini bisa lulus, ” pungkasnya.