TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi dukungan Parlemen Aljazair terhadap gagasan MPR RI membentuk Forum for World Consultative Assembly (Forum Consultative Assembly).
Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Parlemen (Dewan Bangsa) Aljazair, H.E. Mr. Salim Chenoufi, bahwa bagi bangsa Aljazair, segala niat baik yang dilakukan Indonesia akan didukung. Hal ini tidak lepas dari hubungan diplomatik Indonesia – Aljazair yang mempunyai akar kesejarahan yang sangat mendalam.
“Ketika Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan di Bandung tahun 1955, pada saat itu Aljazair masih dijajah Prancis. Presiden Soekarno mengundang para pejuang kemerdekaan Aljazair untuk menghadiri KAA, sebagai bentuk manifestasi nyata dari amanat konstitusi Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan di muka bumi harus dihapuskan,” kata Bamsoet sapaan akrabnya, disela penyelenggaraan Konferensi Internasional pembentukan Forum Consultative Assembly, di Bandung, Senin Malam (24/10/2022).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Indonesia senantiasa menjadi negara yang aktif mendukung perjuangan kemerdekaan Aljazair. Sekaligus menjadi salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli 1962.
Buah dari ini semua, kata dia, sebagaimana kembali disampaikan Wakil Ketua Parlemen (Dewan Bangsa) Aljazair, H.E. Mr. Salim Chenoufi, bahwa sejak kecil anak-anak Aljazair selalu diajarkan untuk menghargai Indonesia.
“Tidak heran jika pada April 2005 lalu, saat pemerintah Indonesia menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika sebagai peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, Presiden Aljazair H.E. Mr. Abdelaziz Bouteflika turut hadir. Kini saat MPR RI menyelenggarakan konferensi internasional pembentukan Forum Consultative Assembly, Parlemen Aljazair juga turut hadir dan memberikan dukungan,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, dengan mengusung spirit yang sama seperti penyelenggaraan KAA 1955 dan KTT 2005 di Bandung, akan menjadi dorongan bagi parlemen Indonesia dan Aljazair. Untuk menyukseskan penyelenggaraan konferensi internasional pembentukan Forum Consultative Assembly yang dilaksanakan pada 24-26 Oktober 2022 di Bandung.Ia menegaskan, melalui Forum Consultative Assembly, Indonesia dan Aljazair dapat bekerjasama mendorong penguatan kolaborasi antar komunitas internasional, untuk mewujudkan tatanan dunia yang damai dan harmonis.
“Sekaligus dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Aljazair di berbagai bidang. Indonesia menilai Aljazair sebagai pasar yang cukup potensial bagi komoditi ekspor Indonesia, khususnya lemak dan minyak nabati, selain kopi, teh, dan rempah-rempah,” pungkas Bamsoet.