TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Penggiat lingkungan Alex Waisimon berharap pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara KMAN VI yang akan berlangsung di Tanah Tabi, mampu merumuskan satu regulasi kuat dalam upaya Perlindungan dan pelestarian Cenderawasih sebagi Ikon Papua.
Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang akan dihadiri kurang lebih 2000 lebih komunitas Masyarakat Adat Nusantara di seluruh Indonesia , Internasional bahkan asia Pasific akan memberikan kesan tersendiri bagi hajatan kebangkitan masyarakat adat tersebut.
“saya berharap ada legitimasi dan usulan yang kuat dari komunitas masyarakat adat terhadap perlindungan burung Surga Cenderawasih sebagai salah satu Hewan Endemik yang terancam punah habitatnya.” harap Alex Waisimon Senin, (17 /10/2022).
Alex Waisimon beralasan sebagai salah satu endemik Papua, keberadaan Bird Of Paradise Cenderawasih , habitatnya semakin terancam . salah satu ancaman paling serius adalah pembabatan hutan masyarakat adat secara masal untuk kepentingan investasi.
“mereka terancam, habitat mereka ya di hutan –hutan yang lebat yang penuh makanan dan tempat berlindung mereka, “ ungkap Alex Waisimon.
Tokoh Asal Lembah Grime Nawa ini yang juga di kenal sebagai penggagas wisata cenderawasih atau wisata alam tersebut, memastikan ada sebuah desakan yang kuat dari masyarakat adat untuk mengusulkan regulasi atau UU khusu untuk perlindungan Cenderawasih.
Seniman Papua Milda Entho yang juga manager Papua Original sebelumnya mengakui ,perlindungan Cenderawasih tidak saja di lakukan oleh akitifis Lingkungan , tetapi musisi juga sehingga Tak hanya bernyanyi, Papua Original juga kampanyekan perlindungan Burung Cenderawasih. Hewan endemik ini semakin hari menjadi buruan untuk makhota hiasan dan busana.
“Kalau bukan tokoh adat sebaiknya jangan gunakan, karena burung Cenderawasih adalah burung surga yang wajib hidup di surga kecil yang jatuh ke bumi yaitu Tanah Papua. Kalau Papua tanah surga tampa burung Surga, bagaimana jadinya ?”, ucap Markus Imbiri saat diberi kesempatan kampanye bersama Papua Original.
Kami sudah beberapa kali kampanye, walau kami pernah juga gunakan mahkota burung surga itu. Tapi berkat kampanye FPPNG, JERAT Papua, Mawampi Photografer dan beberapa aktivis lainnya, kami langsung sadar dan tergerak untuk kampanye perlindungan Cenderawasih saat kami manggung, tutur Jimmy dan Bona.