TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Potensi pariwisata di Kabupaten Maluku Tenggara sangat menjanjikan. Bayangkan saja, Kabupaten Malra memiliki total 72 lokasi destinasi pariwisata, yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Untuk itu, kami mendesak Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pariwisata, untuk memperhatikan potensi wisata di Kabupaten Malra, yang hingga kini minim sentuhan,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Michiel Tasane saat dihubungi dari Ambon, Jumat (17/6/2022).
Kendati memiliki banyak destinasi wisata, namun ironisnya potensi pariwisata yang sudah dikenal secara global ini, belum dapat dikelola dengan baik, lantaran kurangnya perhatian dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku.
“Bahkan salah satu event tahunan seperti Festival Pesona Meti Kei (FPMK), yang masuk dalam agenda kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak dianggarkan oleh Pemprov Maluku. Ini yang sangat disayangkan,” tegas dia.
Menurut Tasane, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, seharusnya membantu Pemkab Malra untuk menata dan mempromosikan potensi pariwisata, agar bisa menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Malra punya total 72 Destinasi wisata, yang tersebar di beberapa Ohoi (Desa), seperti Pasir terhalus dunia yang berada di Ohoi Ngilngof, Rumah Pohon Mangrove yang berada di Ohoi Dian Darat, wisata air tawar dengan nuansa mistis Goa Gawang (Hawang Cafe) yang berada di Ohoi Letvuan, ini juga akan menjadi sumber pendapatan bagi daerah dan masyarakat setempat.” jelasnya.
Bukan saja itu, menurut Tasane, Pemprov Maluku seharusnya juga memperhatikan pengembangan destinasi wisata. Mengingat anggaran pemkab juga terbatas, sehingga harus didorong agar ada kolaborasi yang baik.
Untuk itu dia optimis, dengan kolaborasi Pemprov Maluku dan Pemkab Malra, maka parawisata akan menjadi ikon dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.
“Dengan demikian masyarakat akan lebih disejahterakan, dengan adanya keberpihakan pemerintah daerah,” tandas Tasane.