TEROPONGNEWS.COM, ACEH TENGGARA- Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax hanya bertahan sekitar 3 jam. Sehingga hampir ratusan pengendara sepeda motor maupun mobil mengalami kekecewaan terhadap SPBU no.14.246.446 persisnya di desa Lawe Kihing kecamatan Bambel Aceh Tenggara.
“Saya sengaja datang ke SPBU ini hendak membeli BBM untuk keperluan kendaraan saya. Akan tetapi saya sangat kecewa, sebab hanya bertahan sekitar 3 jam saja. Namun BBM jenis Pertamax sudah habis dijual. Yang sangat saya sayangkan BBM Pertamax tersebut kebanyakan dijualkan ke pihak pembeli yang menggunakan jerigen,” ujar salah seorang pengendara motor kepada wartawan, Kamis malam (31/4/2022).
Anehnya disekitar SPBU tersebut pedagang BBM jenis Pertamax maupun Pertalite menjamur. Para pengecer menjual Rp12 ribu per liter. Sedangkan BBM jenis Pertalit Rp10 ribu per liter. Sehingga dengan harga tersebut banyak kalangan pembeli merasa berat. “Tapi apa boleh buat meskipun harga tersebut mahal harus saya beli untuk kebutuhan kendaraan saya,” Keluhannya.
Hal yang sama juga disebutkan oleh Armada salah seorang warga Kutacane beberapa SPBU di Aceh Tenggara, hanya beroperasi tidak lama. “Entah apa penyebabnya saya juga tidak tau,” imbuhnya.
Sebab sejumlah SPBU di Aceh Tenggara jarang beroperasi jika pun beroperasi hanya beberapa jam saja. Sedangkan penjual eceran sangat banyak. Kami juga tidak tau dari mana asal BBM yang dijualbelikan secara eceran tersebut.
Pantauan wartawan di SPBU tersebut terlihat puluhan warga diduga sebagai penjual BBM eceran mendatangi SPBU tersebut, mereka semua nya membawa puluhan jerigen, bahkan petugas SPBU tersebut dengan leluasa mengisi jerigen yang ada, serta mengabaikan puluhan kendaraan bermotor maupun roda empat, padahal mereka sudah lama mengantri hendak mendapatkan BBM untuk kendaraan.
Salah seorang petugas SPBU tersebut saat dikonfirmasi wartawan enggan memberikan keterangan secara detail, terkait cepat nya habis BBM di SPBU tersebut. “Saya kurang tau pak, karena saya hanya petugas pengisi saja,” terangnya.