Pembangunan Pasar Mardika Dimulai, Diawali Dengan Ini

Ground breaking atau peletakan pertama revitalisasi Pasar Mardika, yang dilakukan Gubernur Maluku, Murad Ismail, Kamis (27/1/2022). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Diawali kegiatan ground breaking atau peletakan batu pertama, revitalisasi Pasar Mardika menjadi pasar modern bagi masyarakat Kota Ambon mulai dikerjakan. Kegiatan ground breaking berlangsung Kamis (27/1/2022), dan dipimpin oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail bersama Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy.

Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutan mengatakan, salah satu komitmen pemerintah di bidang perdagangan adalah, memperkuat ekonomi kerakyatan dengan melakukan pembangunan revitalisasi pasar rakyat.

“Sehubungan dengan itu, atas nama masyarakat Maluku, saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI, Joko Widodo yang telah menyetujui usulan revitalisasi Pasar Mardika oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, dan ditindaklanjuti Menteri Perdagangan, Menteri PUPR, dan Menteri Keuangan, sehingga kita lakukan ground breaking atau peletakan batu pertama,” ujar Murad.

Menurutnya, usulan revitalisasi Pasar Mardika disampaikan Pemprov Maluku kepada Menteri Perdagangan tahun 2019, dan kemudian ditindaklanjuti oleh Wali Kota Ambon.

“Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Wali Kota atas sinergitas dengan semua pihak, terkait pelaksanaan revitalisasi Pasar Mardika,” ungkapnya.

Secara de facto dan de jure Pasar Mardika merupakan aset pemprov, sehingga dan pengelolaannya akan diatur melaui mekanisme kerjasama antara pemprov dan Pemerintah kota (Pemkot) Ambon, lewat penandatanganan MoU.

Gubernur Murad berharap, revitalisasi Pasar Mardika akan didukung oleh semua pihak. Pasalnya, pasar ini nantinya akan menjadi ikon yang memberi sentuhan bagi wajah Kota Ambon secara khusus dan Provinsi Maluku secara umum, serta menjadi sarana perdagangan dalam menumbuhkan ekonomi di wilayah ini.

“Saya berharap kepada semua pihak yang nantinya menikmati Pasar Mardika ini agar mendukung Pemda dan seluruh pihak terkait, dalam proses pembangunan pasar Mardika yang baru dan akan dibangun,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku, Abdul Halil Kastela mengungkapkan, revitalisasi dilakukan karena kondisi Pasar Mardika yang semerawut.

“Revitalisasi dilatarbelakangi oleh keterbatasan atau daya tampung, dan perebutan lapak yang dapat saja memicu konflik sosial. Di dalam area pasar, banyak bangunan liar, sehingga terkesan kotor dan kumuh. Selain itu, banyak pedagang yang menggelar dagangannya hingga ke trotoar, sehingga berimplikasi pada kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas,” terangnya.

Revitalisasi pasar Mardika, lanjutnya, memiliki luas lahan 7900 m2 dengan ruang terbuka hijau 2400 m2. Serta luas bangunan 18.482 m2, yang dibagi menjadi empat lantai.

Lantai 1 dan 2 nantinya akan menampung 1.840 pedagang basah, yaitu penjual ikan dan sayur. Sementara 1.086 unit kios di lantai 3 dan 4 disediakan untuk para pedagang kering, yakni penjual pakaian dan elektronik serta pujasera.

“Revitalisasi pasar Mardika menelan biaya Rp 122 miliar, dan proses pembangunannya akan selesai di tahun 2023,” tandas Kastela.